Sabtu, 19 Maret 2011

suplemen 4


SUPLEMEN

4

KULIAH STRATEGI PEMBELAJARAN

EMPAT TAHAP YANG EFEKTIF

(MODEL TANGRAM)

 

 

 

 

 

Disajikan pada
Kuliah Strategi Pembelajaran Pada Prodi Sosiologi PIPS FKIP Unlam
Semester Genap 2008/2009










FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN
TAHUN 2009


PROSES PENGAJARAN

EMPAT TAHAP YANG EFEKTIF



Petunjuk singkat ini menjelaskan “proses pengajaran 4-tahap” yang efektif dan sangat bermanfat dalam segala situasi. Petunjuk ini juga menyarankan bagaimana cara mendemonstrasikannya dalam suatu lokakarya pelatihan  guru.

Keempat tahap tersebut dapat diringkas sebagai berikut:

1. Tahap - I DO (saya mengerjakan)

2. Tahap - YOU HELP ME (anda membantu saya)

3. Tahap - I HELP YOU (saya membantu anda)

4. Tahap - YOU DO (anda mengerjakan)


Kata “I” (saya) dalam keempat tahap tersebut adalah teacher ( guru)

Kata “YOU  (anda) dalam keempat tahap tersebut adalah learner (pelajar)

Kita ambil contoh misalnya matematika, yakni untuk menjelaskan lehih rinci apa yang terjadi kalau pendekatan pengajaran ini diterapkan. (Perlu ditegaskan bahwa pendekatan tersebut ada relevansinya untuk mata pelajaran apapun, tidak hanya pelajaran matematika)

Contoh:  guru ingin mengajarkan kepada warga belajar “bagaimana mengalikan angka dua digit dengan angka dua digit”. Kita akan membahas situasi pengajaran di kelas. Dengan petunjuk ini kita akan menentukan pula bagaimana pendekatan tersebut juga berlaku untuk kegiatan pengajaran pada kelompok kecil atau warga belajar secara individual. 

Tahap 1:  “I DO”


 guru menuliskan contoh di papan tulis dan menjelaskannya secara bertahap bagaimana cara menghitungnya.

Dalam tahap ini  guru tidak memerlukan interaksi apapun dari para pelajar .  Jelasnya, para pelajar hanya diminta untuk “memperhatikan dan mendengarkan”, untuk mencoba menyerap dan memahami ketrampilan/kemampuan atau kosepsi baru.

Jika konsepsi/pengetahuan tersebut ternyata rumit dan sulit (agaknya contoh khusus ini seperti suatu “perkalian yang panjang”),  guru diharapkan dapat mendemonstrasikan atau menjelaskan lebih dari satu contoh sebelum beralih ke tahap berikutnya. Jika konsepsi tersebut sederhana, maka dengan satu contoh saja kiranya sudah cukup.

Tahap 2:  “You Help Me”(anda membantu saya)


 Guru menuliskan di papan tulis contoh perkalian dua digit yang lain. Tetapi dalam tahap ini, daripada menjelaskan lagi secara sederhana bagaimana penghitungannya, kiranya lebih baik  guru bertanya kepada para pelajar  agar mereka “membantu” melakukan penghitungannya. Jika dikehendaki,  guru dapat mengatakan kepada warga belajar/pelajar seperti berikut ini: “Mari kita kerjakan contoh lain, dan sekarang anda dapat membantu saya”.

 guru dapat minta “bantuan” dengan mengajukan pertanyaan sebagai beriktut:

“Apa yang pertama-tama harus saya lakukan?  Siapa yang dapat memberitahukan/ dapatkah anda memberitahukan pada saya?”

“Apa yang harus saya lakukan selanjutnya?  Siapa yang dapat memberitahukan/ dapatkah anda memberitahukan pada saya?”

“Dimanakah angka ini kita tempatkan? Siapa yang dapat memberitahukan/dapatkah anda memberitahukan pada saya?”

“Apa alasan untuk memutuskan meletakkan angka tersebut di sini? Siapa yang dapat memberitahukan/dapatkah anda memberitahukan pada saya?”

Sekali lagi, jika konsepsi tersebut ternyata rumit,  guru dapat memutuskan untuk mengerjakannya melalui beberapa contoh, dimana “You Help Me” (anda membantu saya), sebelum beralih ke tahap berikutnya.  Jika konsepsi/pengertian  tersebut sederhana, cukup dengan satu contoh saja.

Tahap 3: “Saya Membantu Anda”


Sekarang  guru menuliskan di papan tulis contoh lain yang serupa. Tetapi  guru kemudian minta kepada salah seorang pelajar  maju ke papan tulis untuk menghitung.   Namun demikian, jika diperlukan,  guru dapat membantu dan membetulkannya.

Contoh-contoh lainnya dikerjakan dengan cara yang sama., sampai  guru menilai bahwa pelajar  telah siap beralih ke Tahap 4 sebagai berikut:

Tahap 4:  “Anda Mengerjakan”


Para pelajar  beralih ke tahap ini apabila  guru sudah merasa puas bahwa para warga belajar tersebut telah cukup memahami dan menguasai kemampuan yang diperlukan untuk mengerjakan contoh-contoh secara perorangan.

 guru menyusun latihan untuk warga belajar mengenai contoh yang serupa untuk dikerjakan oleh warga belajar sendiri.

Beberapa pengamatan lebih lanjut terhadap “proses pengajaran 4 tahap”


Apabila  guru sedang menjelaskan konsepsi/pengertian baru kepada warga belajar seorang diri, atau kepada sekelompok kecil, tidak diperlukan demonstrasi/penjelasan dengan menggunakan papan tulis. Baik  guru maupun warga belajar dapat menjelaskannya pada selembar kertas, atau di buku latihan. Namun demikian, kesemua empat tahap pengajaran harus dengan tepat mengikuti cara yang sama.

Pendekatan pengajaran tersebut efektif karena dapat mengalihkan pengetahuan dari  guru kepada pelajar  melalui tahapan-tahapan/langkah yang terkendali.

Pada “Diagram 1” berikut ini, untuk memperoleh dari A ke B dengan satu langkah/tahap, lompatannya terlalu “tinggi”(secara fisik ataupun intelektual).  Pada “Diagram 2”, dimana terdapat 4 langkah atau tahap, untuk memperoleh dari “A” ke “B” sangat mudah.


 













                                                                                                                                      You do
                                                                                                                                                  
                                                                                                                                  I help you
                                                                                                                                                  
                                                                                                                             You help me
                                                                                                                                                  
                                                                                                                                            I do




Keuntungan lainnya dari metoda pengajaran ini adalah, bahwa metoda pengajaran ini memberi peluang/kesempatan kepada pelajar  untuk “belajar sambil mengerjakan/praktek”.


Mendemonstrasikan Proses Pengajaran 4-Tahap dalam Lokakarya Pelatihan  guru


Jika dikehendaki untuk mendemonstra-sikan proses pengajaran 4-tahap dalam suatu lokakarya pelatihan  guru, dengan cara menyusun semua potongan “tangram” (teka-teki Cina), hal ini merupakan bahan pelajaran yang baik untuk teknik simulasi.

( “Tangram” adalah teka-teki Cina kuno. Ketujuh potongan tersebut dapat diubah menjadi berbagai macam bentuk, disusun  untuk membuat gambar. Pada umumnya bentuk/gambar dasarnya adalah bujur sangkar. Walaupun hanya menyusun ketujuh potongan tersebut bersama, ternyata sangat sulit sebelum anda mengetahui caranya! )
Copy tangram tersedia sebagai Bahan Pelengkap yang disertakan dengan Petunjuk ini. Sangat ideal jika peserta lokakarya menggunakan bahan pelengkap ini. Untuk keperluan demonstrasi oleh “ guru” (fasilitator) di depan “kelas”,  disarankan agar membuat tangram dalam ukuran yang lebih besar.

Tahap “I DO”:


Penjelasan dan demonstrasi yang dilakukan oleh “ guru” (fasilitator) berikut ini dapat membantu para peserta bersama-sama menyusun bentuk bujur sangkar dengan cepat dan mudah.  guru meletakkan ketujuh potongan tangram secara acak di lantai atau meja, sedangkan peserta berkumpul mengelilinginya.

Demonstrasi dan dialog “ guru” (fasilitator) akan mengarah pada, seperti berikut ini:




“Mari kita pilah-pilahkan (sortir) bentuk ini, untuk melihat bentuk yang sebenarnya”:

“Kita mempunyai dua segi tiga ukuran besar, satu segitiga ukuran sedang, dua segi tiga ukuran kecil, satu bujur sangkar, dan satu jajaran genjang”.

“Akan saya tunjukkan kepada anda bagaimana cara meletakkan/menyusun potongan-potongannya bersama agar membentuk bujur sangkar.”
“Pertama-tama, saya mengambil dua segi tiga yang terbesar

“Kemudian saya letakkan dua sisi pendek kedua segi tiga tersebut bersamaan. Kedua sisi yang panjang sekarang membentuk dua sisi bujur sangkar kita”.:






“Selanjutnya, saya ambil yang bujur sangkar dan meletakkannya disebelah segi tiga besar seperti ini.

Satu sudut bujur sangkar menyentuh pertemuan kedua sudut kanan segi tiga tersebut.”
“Sekarang saya ambil segi tiga ukuran sedang untuk membuat  sudut lain dari empat persegi, berhadapan dengan yang telah kita peroleh.  Saya letakkan segitiga ukuran sedang seperti ini”




“Sekarang saya rapatkan kedua segi tiga kecil ke dalam empat persegi kita seperti ini”

“Yang tertinggal adalah bentuk jajaran genjang. Saya letakkan jajaran genjang tersebut sehingga membentuk empat persegi kita”
Sebelum beralih ke tahap “YOU HELP ME”,  “ guru” (fasilitator lokakarya) dapat mengulangi lagi demonstrasi tersebut.


Tahap “YOU HELP ME”


“ guru” (fasilitator) harus mengocok potongan-potongan tersebut, kemudian semuanya diletakkan kembali, tetapi kali ini dengan “Permintaan bantuan”.

Dialognya dapat berlangsung seperti ini:

“Siapa yang dapat mengatakan, saya harus mulai dengan bentuk yang mana?” (dua segi tiga yang besar)

“Sisi mana yang harus saya susun bersama?” (dua sisi yang pendek)

“Bentuk mana yang harus saya susun berikutnya?” (yang empat persegi)

“Siapa dapat mengatakan, harus diletakkan di mana?” (diletakkan pada satu sudut yang menyentuh pertemuan antara kedua sudut kanan dari segi tiga tersebut).

“Bentuk mana yang harus saya letakkan/susun berikutnya?” (segi tiga ukuran sedang).

Dan seterusnya.

Tahap  “I HELP YOU”


Fasilitator minta bantuan seorang sukarelawan untuk mencoba menyusun empat persegi bersamaan. Kalau perlu fasilitator dapat membantu.

Tahap “YOU DO”


Sekarang semestinya para peserta tidak mengalami kesulitan untuk menyusun empat persegi yang mereka kerjakan sendiri. Fasilitator dapat membagikan copy tangram kepada para peserta, agar mereka mengguntingnya dan mencobanya.

Jika peserta tertarik dengan tangram tersebut, mereka dapat didorong untuk dapat menemukan bentuk lain lagi. Penelitian  Internet (menggunakan www.google.com), kata kuncinya “tangram puzzles”, akan memberikan berbagai macam informasi termasuk gambar-gambar dalam jumlah banyak yang dapat dibuat dengan menggunakan tujuh potongan tangram.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates