Minggu, 20 Maret 2011

LKS SOSIOLOGI KLS XI


BAB I   
DIFERENSIASI DAN STRATIFIKASI SOSIAL
A.     STRUKUR SOSIAL
            1. Pengertian struktur sosial
Menurut Parsudi Suparlan, struktur social adalah pola dari hak dan kewajiban para pelaku dalam sutu system interaksi yang terwujud dari rangkaian hubungan social yang relative stabil dalam jangka waktu tertentu.
Dengan demikian, unsur-unsur pokok dari struktur sosial suatu masyarakat terdiri dari:
a.       Kelompok social.
b.       Lembaga social.
c.        Kaidah-kaidah atau norma social.
d.       Lapisan-lapisan social/stratifikasi social.

B.      DIFERENSIASI SOSIAL
1.      Pengertian diferensiasi social
Diferensiasi sosial adalah pembedaan penduduk atau warga masyarakat ke dalam golongan-golongan atau kelompok secara horizontal. Perwujudannya adalah penggolongan penduduk atau dasar perbedaan dalam hal-hal yang tidak menunjukan tingkatan seperti, ras, agama, jenis kelamin, profesi, suku bangsa dan sebagainya.
2.      Kriteria diferensiasi social
a.      Diferensiasi Ras
Ras menurut Robertson adalah penggolongan manusia berdasarkan cirri-ciri warna kulit dan fisik tubuh tertentu yang diturunkan secara turun-temurun.



Menurut  A.L.Koeber, pembagian ras manusia di dunia adalah:
1.      Ras Kaukasoid, tediri atas penduduk asli Eropa serta sebagai Asia dan Afrika.
2.      Ras Mongoloid, penduduk asli wilayah Asia dan Amerika
3.      Ras Negroid, penduduk asli Afrika dan sebagian Asia
4.      Ras Astroloid, yakni penduduk asli Australia
5.      Ras khusus, terdiri atas ras Veddoid dan Ainu, penduduk asli Jepang.
b.      Diferensiasi Etnis atau Suku Bangsa
Etnis atau suku bangsa merupakan himpunan orang-orang yang mempunyai sejarah dan asal usul yang sama serta memiliki struktur budaya yang relative sama.
Factor yang membedakan suku bangsa yang satu dan lainnya meliputi perbedaan bahasa, teknologi. System mata pencaharian, kesenian daerah,tata susunan kekerabatan, dan adat istiadat.
c.       Diferensiasi agama
Adanya perbedaan agama yang dianut oleh warga masyarakat menyebabkan munculnya penggolongan kelompok agama secara horizontal, sehingga penganut agama yang satu bukan berarti lebih tinggi atau lebih rendah disbanding penganut agama lainnya.
d.      Diferensiasi Gender (jenis kelamin)

C.      STRATIFIKASI SOSIAL
1.      Pengertian stratifikasi sosial
Stratifikasi social adalah perbedaan-perbedaan status dan peranan social warga masyarakat yang bersifat hierarkis (bertingkat-bertingkat).




2.      Kriteria stratifikasi sosial
a.      Stratifikasi  atas dasar ekonomi atau kelas social
Stratifikasi social berdasarkan ekonomi bersifat terbuka,demokratis universal,serta kompetitif. Stratifikasi berdasarkan ekonomi membagi masyarakat membagi masyarakat menjadi tingkatan-tingkatan atau kelas social berdasarkan kekayaan materi  yang dimiliki.
b.      Stratifikasi social atas dasar kasta
Stratifikasi social atas dasar kasta bersifat tertutup, berpindah antarkelas tidak boleh terjadi. Stratifikasi social atas dasar kasta ditentukan oleh asal usul keturunan, pebedaan kasta, asal usul ras (pada masyarakat yang menganut paham rasialisme)
c.       Stratifikasi social atas dasar kekuasaan
Dalam masyarakat formal terdapat organisasi resmi yang rapi, teratur,dan bersifat hieraskis yang disebut system birokrasi.
Ada tiga pola dalam stratifikasi berdasarkan kekuasaan, yaitu:
1.      Tipe kasta
2.      Tipe oligarkis, pada masyarakat feudal
3.      Tipe demokratis, pada masyarakat maju, rasional, dan terbuka.

3.      Sifat-sifat stratifikasi sosial
Sifat-sifat stratifikasi sosial adalah sebagai berikut:
a.      Tertutup (close stratification), dengan ciri khas mobilitas sangat terbatas atau bahakan tidak ada. Hal ini terjadi pada masyarakat berkasta ketat.
b.      Terbuka (open stratification), dengan ciri-ciri kemungkinan mengadakan mobilitas vertikal sangat besar dan terbuka bagi semua lapisan masyarakat. Hal ini terjadi pada masyarakat modern.
c.       Campuran (combined stratification), dengan ciri-ciri terjadi peerpaduan antara dua kelompok masyarakat yang berbeda.

4.      Konsekuensi dari diferensiasi dan stratifikasi sosial dalam masyarakat
Akibat dari diferensiasi dan stratifikasi sosial masyarakat dalam budaya, agama, jenis kelamin, ras, dan suku bangsa akan dapat menimbulkan dampak, yaitu:
a.      Konflik, diantaranya konflik antar agama, antar suku bangsa, ras, atau pribadi.
b.      Integrasi,
Integrsi adalah sebuah proses penyatuan antara unsur sosial yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat, sehingga tercaapi keserasian fungsi kehidupan. Adapun tahapan-tahapan integrasi dalam masyarakat sebagai berikut:
1.      Akomodasi
2.      Kerjasama
3.      Koordinasi
4.      Asimilasi
5.      Perbedaan interseksi dan konsolidasi
a.      Interseksi
Istilah interseksi berasal dari bahasa inggris, yaitu intersection artinya  titik potong, pertemuan atau persilangan. Adapun section diartikan sebagai suatu golongan etnis dalam golongan etnis dalam masyarakat majemuk.
b.      Konsolidasi
Konsolidasi berasal dari bahasa latin consolidation artinya penguatan. Konsolidasi adalah gambaran tentang terjadinya proses memperkuat hubungan, persatuan,atau tumpang tindihnya keanggotaan masyarakat.

·       Mendeskrispsikan pengertian struktur sosial
·       Mendeskripsikan diferensiasi sosial.

·       Mendeskripsikan stratifikasi sosial.

·       Mengidentifikasi diferensiasi sosial berdasarkan ras, etnis, agama, dan jender.
·       Mengidentifikasi macam-macam kriteria stratifikasi sosial di masyarakat.

·       Mendeskripsikan berbagai pengaruh diferensiasi sosial yang terdapat di masyarakat.


·       Membedakan konsolidasi dan interseksi yang terjadi di dalam masyarakat.
1.    Salah satu unsur struktur social adalah adanya ….
a.         Tradisi
b.         Interaksi social
c.         Pranata atau lembaga social.
d.         Kebudayaan
e.         Situasi social
2.    Tiap-tiap individu yang berada dalam suatu struktur social memiliki kecenderungan ….
a.         Saling mementingkan diri sendiri
b.         Menunjukkan identitas social masing-masing
c.         Menjalin hubungan social dengan orang di sekitar.
d.         Saling melakukan intervensi untuk memenuhi rasa keingintahuan
e.         Berusaha membentuk system social yang kompak
3.    Terjadinya stratifikasi social dalam masyarakat adalah karena adanya ….
a.         Sesuatu yang lebih dihargai.
b.         Perbedaan lokalitas
c.         Berlainan keyakinan
d.         Perbedaan adat istiadat
e.         Mata pencaharian yang sama
4.    Cara membedakan masyarakat dalam golongan tertentu dengan dasar warna kulit atau bentuk rambut merupakan ukuran yang menggunakan dasar ….
a.    Ciri fisik.
b.    Ciri social
c.    Ciri ras
d.    Ciri budaya
5.    Pak Haji Hardi tinggal di salah satu desa yang amat subur. Keluarga Pak Haji Hardi memiliki tanah yang sangat luas dan berpengaruh di desanya sehingga ia dijuluki tuan tanah, disegani, dihormati banyak orang.
Julukan ini menunjukkan bahwa kepemilikan tanah berfungsi sebagai dasar ….
a.         Kesenjanagan social
b.         Kecemburuan social
c.         Pelapisan social.
d.         Konflik social
e.         Diferensiasi social
6.    Diferensiasi masyarakat menurut jenis kelamin pada hakikatnya didasarkan atas ….
a.         Kepribadian
b.         Sifat-sifat biologis.
c.         Cirri-ciri fisik
d.         Keturunan atau geneologis
e.         Kemampuan bekerja
7.    Golongan social yang mempunyai cirri-ciri yang berkaitan dengan asal usul, tempat asal, dan kebudayaan adalah pengertian ….
a.         Suku bangsa.
b.         Klan
c.         Kelompok
d.         Kelas social
e.         Masyarakat
8.    Perbedaan diferensiasi social berdasarkan ras (DR) dengan diferensiasi suku bangsa (DS) dari segi dasarnya adalah ….
a.    DR berdasarkan ciri fisik, DS berdasarkan daerah asal.
b.    DR memakai dasar keturunan, DS memakai sejarah asal usul
c.    DR bersifat sosiologis, DS bersifat antropologis
d.    DS menggunakan dasar cirri budaya, DR meggunakan dasar cirri fisik
e.    DS bersifat  horizontal (datar), DR bersifat vertical
9.    Sikap ayah saat makan berbeda dengan saat bercanda di ruang keluarga. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan yang disebabakan oleh ….
a.    Status social
b.    Situasi social
c.    Pranata social
d.    Peranan social
e.    Keteraturan social
10.     Ahmad pegawai negeri golongan IV mampu membeli mobil. Akibat keterbatsan gaji yang diperoleh Hadi sebagian negeri golongan II hanya sanggup membeli sepeda motor saja. Kenyataan itu menunjukkan stratifikasi social yang berdasarkan criteria ….
a.      Social                          d. pendidikan
b.      Budaya                        e. ekonomi.
c.       Politik
11.    Stratifikasi social berdasarkan system kasta bersifat tertutup sebab ….
a.        Bentuk perkawinan dalam masyarakat Hindu besifat eksogami
b.        system kasta hanya dikenal di  Negara India
c.         kasta diperoleh melalui keturunan dan berlaku seumur hidup.
d.         masyarakat Bali sebagian besar memeluk agama Hindu
e.         sejak India merdeka pelaksanaan system kasta cenderung lunak
12.     bentuk system pemerintahan yang seluruh kekuasaan Negara terletak di tangan Raja disebut ….
a.    Anarki liberal.
b.    Monarki konstitusional
c.    Otokrasi konstitusional
d.    Monarki parlementer
e.    Monarki absolute
13.     Perbedaan profesi dikategorikan secara horizontal sebab didasarkan pada ….
a.        Keahlian yang dimiliki beragam.
b.        Garis keturunan
c.         Kekayaan yang dimiliki
d.        Tinggi rendahnya  penghasilan
e.        Oreintasi prestasi kerja
14.     Seorang sarjana menurut peraturan  kepegawaian ditempatkan pada golongan III, sedangkan lulusan SLTA ditempatkan pada golongan II. Penggolongan tersebut termasuk ….
a.      Stratifikasi ekonomi
b.      Stratifikasi kepangkatan

c.       Diferensiasi social
d.      Diferensiasi jabatan
e.      E. kategorisasi profesi
15.     Perwujudan pembagian social dalam diferensiasi social adalah ….
a.      Perbedaan ras,agama, klen, suku bangsa.
b.      Perbedaan agama, keturunan,klen status
c.       Perbedaan ras, agama,klen status
d.      Perbedaan status, peranan, kelas, ras
e.      Perbedaan golongan, ras, status, peranan
16.     Dasar pelapisan social masyarakat pertanian bertumpu pada kepemilikan (luas) lahan karena ….
a.      Pada umumnya petani hanya memiliki kemampuan sebagai petani
b.      Tanah merupakan harta yang diwariskan kepada generasi penerus
c.       Tanah memiliki nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan benda lain.
d.      Hidup petani sangat bergantung pada kondisi alamnya
e.      Tingkat pendidikan petani relative rendah dibandingkan orang kota
17.     Satpam mengenakan seragam kerja yang tidak sama dengan karyawan lain. Hal ini merupakan konsekuensi dari perbedaan ….
a.      Keahlian yang dimiliki beragam.
b.      Garis keturunan
c.       Kekayaan yang dimiliki
d.      Tinggi rendahnya penghasilan
e.      Orientasi prestasi kerja
18.     Munculnya gerakan yang memperjuangkan emansipasi wanita merupakan aktivitas social sebagai pengaruh adanya ….
a.        Diferensiasi social
b.        Kenajemukan ras
c.         Diferensiasi gender
d.        Stratifikasi social
e.        Stratifikasi politik
19.     Berlaku ketentuan umum bahwa pembantu rumah tangga harus mehormati anak majikannya. Hal ini merupakan konsekuensi dari adanya ….
a.        Stratifikasi ekonomi
b.        Stratifikasi politik.
c.         Diferensiasi profesi
d.        Diferensiasi umur
e.        Diferensiasi klan
20.     Makin meningkatnya rasa solidaritas antara anggota kelompok social dalam menghadapi ancaman dari kelompok lain merupakan dampak positif dari adanya ….
a.        Akomodasi
b.        Konsolidasi
c.         Integrasi.
d.        Toleransi
e.        Konflik
Apa yang kamu ketahui tantang stratfikasi dan diferensiasi social? Jelaskan persamaan dan perbedaannya!


KONFLIK SOSIAL


A.    Pengertian Konflik
Konflik berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata conflictus  yang artinya saling berbenturan, bertentangan, berlawanan, atau semua bentuk benturan, ketidaksesuaian, ketidakserasian saat individu, atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuan dengan caranya sendiri-sendiri.
Pengertian konflik yang paling sederhana adalah ‘saling memukul(configere). Tetapi definisi yang sederhana itu tentu belum memadai, karena konflik tidak saja tampak sebagai pertentangan fisik semata. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (atau juga kelompok) yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya. Sebagai proses sosial, konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa oleh individu yang terlibat dalam suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik. Kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antaranggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya.
Secara umum konflik dapat didefinisikan sebagai kondisi yang ditimbulkan oleh adanya kekuatan yang saling bertentangan. Menurut Soerjono Soekanto, menyebut konflik sebagai pertentangan atau pertikaian, yaitu suatu proses sosial individu atau kelompok yang berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan, disertai dengan ancaman dan/atau kekerasan.
Di dalam kehidupan sehari-hari pengertian konflik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu konflik dalam arti negatif dan konflik dalam arti positif. Konflik dalam arti negatif sering dihubungkan dengan kekerasan, penghancuran, emosi yang tanpa control, hura-hura, pemogokan, dan demonstrasi. Konflik dalam arti positif sering disebut juga persaingan sehat, di mana pihak-pihak yang bersaing secara sadar bersikap sportif untuk mencapai suatu tujuan, misalnya  dalam dunia olahraga  semua atlet dituntut untuk sportif. Bentuk konflik bermacam-macam misalnya, adanya perbedaan aneka tujuan, kompetisi atau persaingan.
Para teoritis konflik banyak berpedoman pada pemikiran Marx, meskipun mereka memiliki pemikiran sendiri yang berlainan. Menurut Dahrendorf, masyarakat mempunyai dua wajah, yaitu konflik dan konsensus. Menurut Dahrendorf, asumsi-asumsi utama teori konflik adalah sebagai berikut:
a.       Setiap masyarakat mengalami pada proses perubahan, dan perubahan ada dimana-mana.
b.      Konsensus dan konflik terdapat dimana-mana.
c.       Setiap unsur masyarakat memberikan sumbangan pada disintegrasi dan perubahan masyarakat.
d.      Setiap masyarakat didasarkan pada paksaan beberapa orang anggota terhadap anggota lain.

B.     Macam-macam Konflik
Dilihat dari subjeknya, konflik dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1.      Konflik intra-personal
Konflik yang timbul atau muncul dari / dalam diri sendiri. Dalam waktu yang bersamaan seseorang mempunyai dua keinginan yang sama-sama penting dari keinginan itu harus dipilih satu diantaranya yang paling penting sehingga harus mengalahkan keinginan yang lain. Apabila seseorang dihadapkan konflik seperti ini dalam mengambil keputusan harus mempertimbangkan secara matang sehingga tidak terjadi penyesalan di kemudian hari. Misalnya seorang kepala bagian yang telah dijadwalkan harus mengadakan rapat koordinasi dengan pimpinan perusahaan namun pada saat yang bersamaan istrinya harus diantar ke rumah sakit karena akan melahirkan.
2.      Konflik inter-personal
Konflik yang terjadi antar-individu yang masing-masing individu memiliki kepentingn dan niat yang sama untuk mendapatkan pengakuan tentang keberadaannya didalam sebuah sistem dan masing-masing pihak tidak ada yang mau mengalah. Misalnya orang tua yang menjodohkan anak gadisnya dengan seorang pemuda anak dari kenalannya namun ternyata si anak telah memiliki kekasih namun pihak orang tua tetap memaksa dan mengharuskan sianak memutuskan hubungan dengan sang kekasih,
3.      Konflik inter-group
Konflik yang terjadi antar-kelompok, karena berkeinginan untuk mengejar atau memperoleh tujuan yang telah ditetapkan. Misalnya konflik yang terjadi antar kelompok partai politik.
C.    Faktor-faktor Penyebab Suatu Konflik Sosial
1.                                                                              Perbedaan Individu
Setiap manusia adalah individu yang unik, artinya setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Adanya perbedaan pendirian dan perasaaan terhadap sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi factor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Namun yang penting, kita tidak perlu melakukan tindakan-tindakan yang mempertajam perbedaan-perbedaan tersebut, sebab perbedaan-perbedaan antar individu dimaksudkan untuk saling mengisi kekurangan masing-masing individu yang terlibat di dalam suatu proses sosial.
2.                                                                              Perbedaan Latar Belakang Kebudayaannya
Dalam menjalani hubungan sosialnya, seseorang akan dipengaruhi oleh pola-pola pemikiran kelompoknya. Orang dibesarkan dalam lingkungan kebudayaan yang berbeda-beda. Ada yang diasuh dengan pola latihan kemandirian yang akan mendorong seseorang menjadi berani dalam megambil tindakan, bertanggung jawab, kritis, tetapi sedikit agak individualis. Ada pula yang diasuh dalam lingkup yang lebih luas, masing-masing kelompok kebudayaan memiliki nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berbeda-beda ukurannya, adanya perbedaan latar belakang kebudayaan dapat mendatangkan konflik sosial, sebab kriteria tentang baik dan buruk, sopan tidak sopan, pantas tidak pantas atau bahkan berguna atau tidak bergunanya sesuatu, baik itu benda fisik maupun nonfisik, berbeda-beda menurut pola pemikiran masing-masing yang didasarkan pada latar belakang kebudayaan masing-masing.
3.                                                                              Perbedaan Kepentingan
Manusia memiliki perasaan, pendirian, maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda.
Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Begitu pula dapat terjadi antarkelompok atau antara kelompok dengan individu. Misalnya konflik antara kelompok buruh dengan pengusaha terjadi karena perbedaan kepentingan diantara keduanya. Para buruh menginginkan upah yang memadai, sedangkan pengusaha menginginkan pendapatan  yang besar untuk dinikmati sendiri dan memperbesar bidang serta volume usaha mereka. Konflik buruh dengan pengusaha ini sering terjadi dan juga disertai dengan unjuk rasa buruh yang dapat melibatkan ribuan orang.
4.                                                                              Perubahan-perubahan Nilai yang Cepat
Sebagaimana telah diketahui bahwa perubahan nilai terjadi pada setiap masyarakat. Artinya, nilai-nilai sosial, baik nilai kebenaran, kesopanan, maupun nilai material dari suatu benda mengalami perubahan. Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, akan menyebabkan konflik sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya. Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi secara cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehidupan masyarakat yang telah ada.

Suatu konflik tidak selalu mendatangkan hal-hal yang buruk, tetapi kadang-kadang mendatangkan sesuatu yang positif. Segi positif suatu konflik sebagai berikut:
a.       Memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau masih belum tuntas ditelaah, misalnya perbedaan pendapat akan sesuatu permasalahan dalam suatu diskusi atau seminar biasanya biasanya bersifat positif sebab akan semakin memperjelas dan mempertajam kesimpulan yang diperoleh dari diskusi atau seminar ini.
b.      Memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma dan nilai-nilai serta hubungan-hubungan sosial dalam kelompok bersangkutan sesuai dengan kebutuhan individu atau kelompok.
c.       Merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antarindividu dan kelompok
d.      Dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma-norma baru.
e.       Dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan dalam masyarakat.
Hasil atau akibat-akibat dari suatu konflik sosial adalah sebagai berikut:
·         Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (in group solidarity) yang sedang mengalami konflik dengan kelompok lain.
·         Keretakan hubungan antarindividu atau kelompok, misalnya keretakan hubungan antarkelompok dalam Negara Israel akibat konflik dengan bangsa Palestina dan Negara-negara arab lainnya.
·         Perubahan kepribadian para individu, misalnya terjadi perang antarkelompok yang akan menimbulkan kebencian, saling curiga, beringas, dan lain-lain.
·         Kerusakan harta benda dan bahkan hilangnya nyawa manusia.
·         Akomodasi, dominasi, bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam pertikaian.

D.    Pengendalian Konflik
Kehidupan masyarakat seringkali diwarnai oleh berbagai konflik sosial. Konflik sosial itu harus diatasi agar tidak meluas dan mengancam disintegrasi sosial. Adapun teknik-teknik pemecahan masalah yang dapat digunakan untuk mengatasi dan menyelesaikan konflik sosial antara lain sebagai berikut:
a.      Teknik kompetisi (competition)
Teknik kompetisi adalah pemecahan masalah atau konflik sosial dengan menggunakan cara menciptakan arena persaingan atau perlombaan. Teknik ini sering digunakan oleh pemerintah jika terjadi masalah dalam masyarakat dan pihak yang berkuasa akan menyelesaikan masalah tersebut dengan memanfaatkan kekuasaan yang ada di pihaknya. Caranya antara lain dengan memberikan alternative pilihan atau opsi, yang menyatakan siapa yang tidak setuju dipersilakan mengundurkan diri.
b.      Teknik menghindari (avoidance)
Teknik avoidance  adalah pemecahan masalah atau konflik sosial dengan cara salah satu pihak yang berselisih menarik diri atau menghindari konflik yang terjadi. Dalam teknik ini, dapat saja pihak-pihak yang bertentangan mengambil keputusan untuk berpisah secara fisik. Namun, apabila perpisahan secara fisik tidak mungkin dilakukan, maka pihak-pihak tersebut akan berusaha menghindari permasalahan.
c.       Teknik akomodasi (accommodation)
Teknik akomodasi adalah cara pemecahan masalah dengan menciptakan kondisi damai untuk sementara waktu. Teknik ini diterapkan apabila salah satu pihak berusaha mengalah atau memenuhi tuntutan pihak lawan. Teknik akomodasi diterapkan dalam rangka memelihara hubungan baik dengan harapan salah satu pihak pada suatu saat mau mengalah demi perdamaian.
d.      Teknik kompromi (compromise)
Teknik kompromi adalah cara pemecahan masalah melaui perundingan damai untuk mencapai kompromi. Apabila masing-masing pihak yang berselisih sama-sama bersedia berunding, maka kompromi akan dapat tercapai. Teknik ini tidak diarahkan untuk menentukan siapa yang menang dan siapa yang kalah, akan tetapi berusaha menyelesaikan konflik dengan menemukan akar permasalahan, sehingga dicapai kesepakatan damai. Cara ini dapat memperkecil dan mencairkan permusuhan yang terpendam.
e.       Teknik kolaborasi (collaboration)
Teknik kolaborasi adalah teknik pemecahan masalah untuk memberikan keuntungan yang sama terhadap kedua belah pihak yang berselisih. Metode ini berupaya mengubah konflik menjadi situasi pemecahan masalah bersama. Jadi, pihak-pihak yang bertentangan masing-masing mengendalikan diri dan bekerja sama untuk menyelesaikan masalah.
f.        Teknik pengurangan konflik
Teknik pengurangan konflik ini untuk menekan terjadinya antagonisme yang ditimbulkan oleh pertentangan. Ada dua cara yang dapat digunakan untuk mengurangi konflik, yaitu:
1). Mengganti tujuan yang menimbulkan konflik dengan tujuan yang lebih dapat diterima oleh kedua belah pihak yang bertikai.
2). Menyatukan kedua belah pihak yang bertikai dengan menciptakan ancaman musuh baru dari luar. Pertikaian di dalam kelompok biasanya akan mereda jika terjadi ancaman baru dari pihak luar.

Konflik sosial tidak akan berubah menjadi kekerasan apabila dikendalikan dengan baik. Ada tiga macam bentuk pengendalian konflik sosial, yaitu:
1.      Konsiliasi
Konsiliasi merupakan bentuk pengendalian konflik sebagai yang utama. Pengendalian seperti ini terwujud melalui lembaga-lembaga tertentu yang memungkinkan tumbuhnya pola diskusi dan pengambilan keputusan-keputusan di antara pihak-pihak yang berlawanan mengenai persoalan-persoalan yang mereka pertentangkan. Pada umumnya, konsiliasi terjadi di dalam kehidupan politik, Lembaga-lembaga politik, berupa badan-badan yang bersifat parlementer, didalamnya terdapat berbagai kelompok kepentingan yang saling bertemu satu sama lainnya untuk mewujudkan pertentangan-pertentangan mereka melalui cara-cara yang bersifat damai.
2.      Mediasi
Pengendalian konflik dengan cara mediasi dilaksanakan apabila kedua belah pihak yang terlibat konflik bersama-sama bersepakat untuk menunjuk pihak ketiga yang akan memberikan nasihat-nasihatnya tentang bagaimana mereka sebaiknya menyelesaikan pertentangan mereka. Sekalipun nasihat-nasihat pihak ketiga tersebut tidak mengikat pihak-pihak yang terlibat konflik, namun cara pengendalian ini kadang-kadang  menghasilkan penyelesaian yang cukup efektif karena cara ini memberikan kemungkinan-kemungkinan  untuk mengurangi hal-hal irasiional yang biasanya timbul di dalam konflik, kemungkinan pihak-pihak yang bertentangan menarik diri tanpa harus “kehilangan muka”, mengurangi pemborosan yang dikeluarkan untuk membiayai pertentangan, dan sebagainya.
3.      Arbitrasi
Arbitrasi disebut pula “perwasitan”. Arbitrasi dilakukan apabila kedua belah pihak yang bertentangan bersepakat untuk menerima hadirnya pihak ketiga yang akan memberikan keputusan-keputusan tertentu untuk menyelesaikan konflik yang terjadi diantara mereka. Di dalam bentuk mediasi, kedua belah pihak yang bertentangan menyetujui untuk menerima pihak ketiga sebagai wasit. Sebaliknya, suatu perwasitan menempatkan kedua belah pihak yang bertentangan pada kedudukan untuk harus menerima keputusan-keputusan yang diambil wasit.

Ketiga jenis pengendalian konflik di atas memiliki daya kemampuan untuk mengurangi atau menghindarkan kemungkinan-kemungkinan terjadinya ledakan-ledakan sosial dalam bentuk kekerasan. Selama hubungan-hubungan sosial berdasarkan ketiga jenis mekanisme pengendalian sosial tersebut diterapkan, maka konflik-konflik sosial akan kehilangan pengaruhnya untuk merusak. Melalui mekanisme pengendalian sosial yang efektif, konflik sosial di antara berbagai kelompok kepentingan justru akan menjadi kekuatan yang mendorong terjadinya perubahan-perubahan sosial yang tidak mengenal akhir.




Uji Kompetensi

Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e !
1.      Konflik merupakan sebagai pertentangan atau pertikaian, yaitu suatu proses sosial individu atau kelompok yang berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan, disertai dengan ancaman dan/atau kekerasan, merupakan pendapat dari …
  1. M.Z. Lawang                       d.   Lewis Coser
  2. Lewis Coser                         e.   Clinton F. Fink
  3. Soerjono Soekanto

2.      Konflik adalah gejala yang wajar terjadi di dalam masyarakat karena …
  1. kehidupan masyarakat sekarang selalu bersaing
  2. sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa berubah
  3. konflik selalu membawa kemajuan bagi manusia
  4. manusia mendapat keuntungan dari konflik
  5. manusia memang suka berkonflik
3.      Suatu konflik sosial akan berkembang menjadi kekerasan apabila …
  1. anggotanya terus menerus bertambah
  2. norma dan nilai-nilai sosial berubah
  3. hilangnya figur yang dihormati dalam masyarakat
  4. ada pihak ketiga yang memanas-manasi
  5. nilai dan norma sosial sama sekali tidak diakui lagi
4.      Berikut ini merupakan pendekatan atau cara pengendalian sosial adalah …
  1. melakukan penyuapan atau penyogokan kepada salah satu pihak
  2. membuat persaingan antarpihak yang berkonflik
  3. menggunakan pola bertahan
  4. menggunakan aturan yang tidak mengikat
  5. menghancurkan salah satu pihak yang berkonflik
5.      Berikut ini yang bukan penyebeb terjadinya konflik dalam masyarakat …
  1. perbedaan pendirian dan perasaan
  2. perbedaan warna mata dan bentuk rambut
  3. perbedaan kebudayaan
  4. perubahan sosial
  5. lemahnya kepemimpinan
6.      Pertentangan antarorang kulit hitam dan orang kulit putih di Amerika Serikat merupakan jenis konflik …
  1. antarkelas sosial
  2. rasial
  3. politis
  4. internasional
  5. pribadi
7.      Pertikaian antara dua pihak yang kemudian melakukan perjanjian dengan diawasi pihak ketiga disebut …
  1. arbitrasi
  2. kompromi
  3. toleransi
  4. stalemate
  5. konsiliasi
8.      Persaingan untuk memperoleh jabatan tertentu dalam organisasi termasuk dalam persaingan …
  1. pribadi
  2. umum
  3. khusus
  4. tidak pribadi
  5. terselubung
9.      Di antara konflik dan status terdapat hubungan yang erat sebab ….
  1. konflik dan status ada di mana saja
  2. dalam status selalu ada konflik
  3. status diperebutkan sehingga menimbulkan konflik
  4. konflik harus dipertahankan untuk menjaga status
  5. konflik dan status merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan
10.  Bentuk pengendalian konflik yang dilakukan dengan cara konsiliasi adalah …
  1. pengendalian konflik yang dilakukan melalui-lembaga tertentu yang dapat mengambil keputusan yang adil
  2. pengendalian konflik yang menggunakan jasa seorang wasit
  3. pengendalian konflik yang dilakukan menggunakan mediator
  4. pengendalian konflik dengan cara menyudutkan salah satu pihak
  5. pengendalian konflik yang dilakukan dengan hilangnya identitas salah satu kelompok dalam masyarakat
11.  Konflik antarpribadi, konflik ini terjadi antarpribadi dengan pribadi yang lain dan masing-masing memiliki niat atau kepentingan yang sama untuk diakui keberadaannya. Setiap pribadi ingin menang dan tidak ada yang mau mengalah. Hal ini disebut konflik …
  1. intrapersonal
  2. interpersonal
  3. intergroup
  4. status
  5. sosial
12.  Tokoh dari teori konflik yang menyatakan bahwa konflik tidak saja mengandung sisi negatif, namun konflik juga mengandung sisi positif, adalah …
  1. Ralf Dahrendorf
  2. Karl Marx
  3. Max Weber
  4. Lewis Coser
  5. Clinton F. Fink
13.  Berikut ini yang merupakan segi positif dari suatu konflik adalah …
  1. mengubah kepribadian individu
  2. menyesuaikan kembali norma dan nilai sesuai kebutuhan
  3. menciptakan integrasi
  4. menghilangkan dendam dan rasa benci di antara anggota masyarakat
  5. mencapai kesepakatan dalam masyarakat
14.  Berikut ini yang merupakan segi negatif dari suatu konflik yaitu …
  1. keretakan hubungan antarindividu
  2. tercapainya keseimbangan kekuatan
  3. munculnya individu yang berkuasa
  4. meningkatkan sentimen primordial
  5. mengurangi rasa solidaritas
15.  Cara penyelesaian konflik melalui pihak ketiga yang dipilih oleh kedua belah pihak yang bertikai dan keputusannya bersifat mengikat adalah …
  1. mediasi
  2. toleransi
  3. koersi
  4. arbitrasi
  5. kompromi
16.  Konflik yang terjadi antara pembantu rumah tangga wanita Indonesia dan majikannya di Malaysia adalah contoh bentuk konflik …
  1. antarkelas sosial
  2. antaragama
  3. individu
  4. antargenerasi
  5. politik
17.  Kasus perang Palestina dengan Israel yang tidak kunjung reda adalah merupakan contoh konflik …
  1. pribadi
  2. golongan
  3. internasional
  4. kelas sosial
  5. rasial
18.  Berikut ini merupakan fungsi negatif konflik sosial, kecuali
  1. pertentangan suami isteri yang berakhir dengan perceraian
  2. pertentangan guru dan murid yang menyebabkan murid dikeluarkan
  3. perkelahian antarpelajar yang menimbulkan sifat dendam
  4. pertikaian yang akhirnya mencapai suatu perdamaian
  5. pertentangan buruh dan majikan yang diakhiri dengan PHK
19.  Pernyataan dibawah ini yang benar adalah …
  1. konflik sama dengan kekerasan
  2. dalam kekerasan tidak terjadi pemaksaan terhadap pihak lain
  3. konflik biasanya ditandai dengan dominasi terhadap kelompok lain
  4. konflik tidak ada hubungannya dengan kekerasan
  5. kekerasan ditandai dengan pemaksaan pihak tertentu pada pihak lain yang lebih lemah
20.  Ciri utama dari konflik adalah keinginan pihak-pihak yang berkonflik juga untuk …
  1. menciptakan integrasi sosial
  2. saling memberi pengertian
  3. bekerja sama untuk mencapai tujuan
  4. mengalahkan pihak lawan
  5. berkompetisi sesuai dengan kemampuannya
 
Standar kompetensi : menganalisis berbagai kolompok sosial dalam masyarakat Multikultural

Kompetensi Dasar : mendeskripsikan berbagai kolompok sosial dalam masyarakat Multikultural

Indicator :  1. menjelaskan pengertian kebudayaan
            2. mengidentifikasikan  unsur-unsur kebudayaan
            3. mengidentifikasikan hubungan antara unsure-unsur kebudayaan
            4. mengidentifikasikan dinamika unsure-unsur kebudayaan

  1. pengertian kebudayaan
Diantara berbagai makhluk dimuka bumi ini, manusia menduduki tempat yang tertinggi dari segi pola-pola perilakunya. Perbedaan yang mendasar adalah manusia memiliki budi atau akal pikiran sehiingga manusia menjadi satu-satunya makhluk hidup yang memiliki kemampuan menciptakan hal-hal yang berguna bagi kelangsungan hidupnya ( makhluk yang berbudaya).
Kata kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta buddhayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Kata kebudayaan dalam bahasa inggris diterjemahkan dengan istilah culture dan bahasa belanda disebut cultuur, keduanya berasal dari kata bahasa latin colere, yang berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan tanah (bertani). Culture atau cultuur berarti segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
Berikut ini definisi kebudayaan menurut beberapa tokoh:
a.       Koetjaraningrat
Kebudayaan sebagai keseluruhan system gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan bermasyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
b.      Selo soemardjan  dan soelaiman soemardi
Kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
c.       Ralph Linton
Kebudayaan sebagai keseluruhan dari pengetahuan, sikap dan pola perilaku yang merupakan kebiasaan yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota suatu masyarakat tertentu.

  1. Unsur-unsur kebudayaan
- Unsur kebudayaan universal
    1. Bahasa
    2. Sistem pengetahuan
    3. Organisasi sosial
    4. System peralatan hidup dan teknologi
    5. System mata pencaharian hidup
    6. System religi
    7. Kesenian

Karakteristik kebudayaan
a.       kebudayaan adalah milik bersama
b.      kebudayaan merupakan hasil belajar
c.       kebudayaan didasarkan pada lambang
d.      kebudayaan terintegrasi
e.       kebudayaan dapat disesuaikan
f.       kebuadayaan selalu berubah
g.      kebudayaan bersifat nisbi (relatif)
fungsi kebudayaan
a.       membantu manusia dalam melangsungkan kehidupannya sebagai pedoman.
b.      Mengarahkan manusia untuk mengerti bagai mana harus bersikap berperilaku dan bertindak baik secara individu maupun kelompok.
c.       Memberikan kepuasan dalam bidang kerohanian maupun material
Sifat kebudayaan
a.       kebudayaan bersifat universal
b.      kebudayaan bersifat stabil dan dinamis
c.       kebudayaan cenderung mengisi dan menentukan jalannya kehidupan manusia
  1. Hubungan antara unsure-unsur kebudayaan
Masing-masing unsure kebudayaan universal memiliki komponen atau unsure-unsur utama yang saling berhubungan satu sama lain.
    1. bahasa
merupakan alat perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomonikasi dan berhubungan. Bahasa merupakan satu satunya alat perantara bagi manusia untuk meneruskan kebudayaan.
    1. system pengetahuan
segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat, keadaan dan harapan-harapan.
-          pengetahuan tentang alam, tumbuh-tumbuhan dan hewan
-          pengetahuan tentang tubuh manusia
-          pengetahuan tentang sifat dan tingkah laku sesama manusia
-          pengetahuan tentang ruang dan waktu
    1. organisasi sosial
perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara
-          dalam bidang pendidikan
-          dalam bidang kesejahteraan sosial
-          dalam bidang kesehatan
-          dalam bidang keadialan

    1. system peralatan hidup dan teknologi
munculnya system teknologi dipicu oleh kebutuhan masyarakat pada saat:
1.      melaksanakan mata pencaharian
2.      mengorganisasikan masyarakat
3.      mengekspresikan keindahan
4.      memproduksi hasil-hasil kesenian
    1. system mata pencaharian
mata pencaharian manusia beragam pada kegiatan: produksi, distribusi, dan konsumen.
    1. system religi
sebagai sebuah system yang terpadu anatara keyakinan dan praktek keagamaan yang berhubungan dengan hal-hal yang suci dan tidak terjangkau oleh akal.
Kompomen-komponen yang sama dalam religi:
1.      emosi keagamaan
2.      system keyakinan
3.      system ritus dan upacara
4.      peralatan ritus dan upacara
5.      umat beragama
    1. keseniaan
segala hasrat manusia terhadap keindahan.
1.      seni rupa: keindahan yang dinikmati manusia dengan mata.
2.      seni suara: kesenian yang dinikmati oleh manusia dengan telinga sepeti seni musik, sastra, tari, drama dan sebagainya.

  1. Dinamika unsur-unsur kebudayaan
Pewarisandan perubahan kebudayaan merupakan dinamika kebudayaan. Perubahan kebudayaan adlah ketidaksesuaian diantara unsure-unsur kebudayaan yang berbeda.
Unsur kebudayaan selalu berubah:
a.       Revolusi : perubahan itu dapat berlangsung secara cepat dan memakan waktu relatif singkat
b.      Evolusi   :  proses perubahan berlangsung lamban sehingga memakan waktu yang lama

Factor yang menyebabkan perubahan kebudayaan:
1.      berasal dari luar masyarakat
a.       peperangan antar Negara
b.      pengaruh kebudayaan masyarakat lain
2.      berasal dari lingkungan fisik disekitar manusia berupa gempa bumi, banjir, angina topan
3.      berasal dari masyarakat itu sendiri
a.       adanya penemuan baru
b.      bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk
c.       terjadinya pemberontakan
d.      pertentangan dalam masyarakat itu sendiri.
Macam-macam perubahan kebudayaan
1.      Akulturasi
Akulturasi adalah pertemuan dua kebudayaan dari bangsa yang berbeda sehingga satu sama lain saling mempengaruhi dan terjadi perpaduan kebudayaan yang prosesnya berlangsung dalam kurun waktu lama dan terus menerus misalnya, lahirnya kebudayaan hindu di Jawa.
2.      Asimilasi
Proses kontak budaya antar dua golongan masyarakat yang berlainan budaya dengan risiko satu golongan kehilangan jati diri budaya aslinya dan masuk kedalam pusaran budaya yang satunya .
3.      Difusi (penetrasi kebudayaan)
Persebaran unsur-unsur kebudayaan dari masyarakat yang satu ke masyarakat yang lain dan dari warga yang satu kewarga yang lain.
Kebudayaan suatu masyarakat dapat diterima oleh masyarakat lain Karen terjadinya penetrasi atau peremesan kebudayaan
a.       penetrasi psifique
b.      penetrasi violente
c.       hubungan symbiotic
4.      Sinkretisme
Perubahan kebudayaan dimasyarakat secara damai, tidak ada pertentangan karena kedua kebudayaan yang terpadu sinkron adanya.
5.      milenarisme
perubahan kebudayaan dimasyarakat yang sudah dinantikan bersama dengan munculnya pemimpin yang dianggap bijaksana, wibawa dan adil.
6.      inovasi/pembaharuan
sebuah proses pembaharuan dalam unsure kebudayaan masyarakat yakni teknologi.
- inovasi yang terjadi karena sengaja (invention)
- inovasi yang terjadi tanpa sengaja (discovery)
Discovery dapat menjadi invention jika masyarakat sudah mengakui, menaerima dan memanfaatkan hasil penemuan tersebut.

Unsure kebudayaan asing yang mudah diterima:
1.      unsure kebudayaan tersebut membawa manfaat besar, misalnya radio transistor, televise.
2.      unsure kebudayaan kebendaan, missal: peralatan yang sangat mudah dipakai dan dirasakan bermanfaat bagi masyarakat. Contoh: alat tulis menulis.
3.      unsure kebudayaan yang mudah menyesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima unsure tersebut. Missal mesin penggiling padi.

     Unsure kebudayaan asing yangs sulit diterima.
1.      unsure kebudayaan yang menyangkut system kepercayaan seperti ideology dan  falsafat hidup.
2.      unsure kebudayaan yang dipelajari pada tahap pertama dari proses sosialisasi. Contoh: nasi sebagai makanan pokok.
 


                Faktor Penyebab Multikultural di
                           Indonesia
Merupakan suatu kenyataan yang tidak bisa ditolak bahwa negaraIndonesia terdiri atas berbagai kelompok etnis, budaya, agama, danlain-lain. Oleh karena itu,bangsa Indonesia disebut sebagai masyarakat multikultural yang unik dan rumit. Tahukah kamu apa yang menyebabkannya?Pada dasarnya terdapat banyak faktor yang menyebabkan
masyarakat Indonesia menjadi masyarakat multikultural dan multiras. Faktor-faktor tersebut antara lain:
1. Faktor Sejarah Indonesia
Di mata dunia, Indonesia adalah negeri yang kaya dan subur. Segala sesuatu yang diperlukan semua bangsa tumbuh di Indonesia. Misalnya, palawija dan rempahrempah.
Oleh karena itu, Indonesia menjadi negeri incaran bagi bangsa lain. Sejak tahun 1605 bangsa Indonesia telah dikunjungi oleh bangsa-bangsa lain yaitu Portugis, Belanda, Inggris, Cina, India, dan Arab. Kesemua bangsa tersebut datang dengan maksud dan
tujuan masing-masing. Oleh karena itu, mereka tinggaldan menetap dalam jangka waktu yang lama. Kondisi ini menjadikan Indonesia memiliki struktur ras dan budaya yang makin beragam.
2. Faktor Geografis
Apabila dilihat secara geografisnya Indonesia berada di jalur persilangan transportasi laut yang ramai dan strategis. Karenanya banyak bangsa-bangsa pedagang singgah ke Indonesia sekadar untuk berdagang. Bangsa-bangsa tersebut seperti,  Arab,India,
Portugis, Spanyol, Inggris, Jepang, Korea, Cina, Belanda, Jerman, dan lain-lain.
Kesemua bangsa tersebut mempunyai struktur budaya yang berbeda-beda.
Persinggahan ini mengakibatkan masuknya unsur budaya tertentu ke negara Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari masuknya bahasa Inggris, bahasa Belanda, agama Islam, Nasrani, Hindu, dan Buddha. konflik horizontal, keanekaragaman suku bangsa
Sumber: www.govisland.com
Gambar 5.1 Masuknya pedagang luar menyebabkan
keanekaragaman budaya di Indonesia.
98 SOSIOLOGI Kelas XI
3. Faktor Bentuk Fisik Indonesia
Apabila dilihat dari struktur geologinya, bangsa Indonesia terletak di pertemuan tiga lempeng benua besar. Hal ini menjadikan Indonesia berbentuk negara kepulauan
 yang terdiri atas ribuan pulau. Masing-masing pulau mempunyai karakteristik fisik
sendiri-sendiri. Untuk mempertahankan hidup, masyarakat di masing-masing pulau mempunyai cara yang berbeda-beda, sesuai dengan kondisi fisik daerahnya.
 Oleh karena itu, masing-masing pulau juga mempunyai perkembangan yang
berbeda-beda pula. Teknologi, budaya, seni, bahasa mereka pun berbeda-beda yang
akhirnya membentuk masyarakat multikultural.

4. Faktor Perbedaan Struktur Geologi
Sebagaimana telah diungkapkan di atas bahwa pada dasaryaIndonsia terletak di antara tiga pertemuan lempeng, yaitu lempeng Asia, Australia, dan Pasifik. Kondisi ini menjadikan Indonesia mempunyai tiga tipe struktur geologi yaitu tipe Asia dengan
struktur geologi Indonesia Barat, tipe peralihan dengan zona geologi dengan struktur geologi Indonesia Tengah, dan tipeAustralia dengan struktur geologi Indonesia Timur. Perbedaan inilah yang mengakibatkan adanya perbedaan ras, suku, jenis flora dan
faunanya. Berdasar data Lemhanas, Indonesia terdiri atas sekurangkurangnya 17.677 buah
 baik pulau besar maupun pulau kecil. Pulau-pulau tersebut diantaranya Sumatra, Kalimantan,
Papua, Sulawesi,Jawa, Sabang, Natuna, Nias,Simeulue, Bangka, Tanimbar,Key, Halmahera, Balitung, Bali,Lombok, Sumba, Sumbawa,Solor, Alor, Barbar, Ambon,Buru hingga Kepulauan Aru,dan Kepulauan Biak di ujungIndonesia Timur.Pada pembahasan di depan telah diungkapkan secara jelas tentangmasyarakat multikultural. Pada dasarnya pendidikan multikultural memang sangat diperlukan untuk memberikan landasan multikulturalisme. Pendidikanmultikultural diyakini sebagai langkah awal untuk mencegah semakinbanyaknya konflik etnis yang terjadi. Oleh karena itu, tidak ada salahnyaapabila kita memperdalam wawasan  dan pengetahuan  kitatentang
masyarakat  multikultural. Bersama kelompokmu cobalah menggali informasi sebanyak-banyaknya tentang masyarakat multikultural. Manfaatkan artikelartikel di media massa atau situs-situs internet untuk mengerjakan aktivitas ini. Berdasarkan data-data dan fakta-fakta yang ada rumuskan pengertian masyarakat multikultural dan tentukan pula ciri-ciri masyarakat multikultural.
Tulislah hasilnya dalam bentuk laporan dan bacakan di depan kelas.
B. Proses Terjadinya Keragaman Suku Bangsa Indonesia
Jika dilihat berdasarkan letak geografisnya, Indonesia adalah negara kepulauan yang terpisahkan oleh lautan luas. Kondisi ini menjadikan setiap pulau mengembangkan budayanya sendiri-sendiri. Akibatnya, Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang majemuk, dihuni oleh ratusan kelompok suku serta kaya akan bahasa dan kebudayaan daerah. Secara umum, keragaman Indonesia ditandai oleh kemajemukan suku bangsa dan bahasa (sekitar 250 dialek), agama (Buddha, Hindu, Islam, Katolik, Konghucu, Protestan, dan lain-lain), Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural 99
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa (sekitar 400 aliran), sistem hukum (nasional, agama, adat, sistem kekerabatan), serta sistem perkawinan (monogami dan poligami). Kesemua ini melukiskan kekayaan Indonesia yang tidak ternilai harganya. Keanekaragaman dan kemajemukan ini tidak lepas dari perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Lantas, bagaimanakah keragaman suku bangsa Indonesia terbentuk? Tentunya proses ini tidak berjalan secara sederhana, namun melalui proses yang panjang. Mulanya penghuni pertama Indonesia sekitar 500.000 tahun yang lalu bernama Pithecanthropus erectus ditemukan di Pulau Jawa dekat Sungai Bengawan Solo. Selanjutnya, tahun 1891 dan 1892 di Desa Trinil ditemukan Homo soloensis. Homo soloensis dengan karakteristik yang mirip dengan masyarakat Austromelanosoid telah
menjelajah ke barat (Sumatra) dan timur (Papua). Selama penjelajahan tentunya mereka memengaruhinya dan terpengaruhi oleh daerah sekitarnya. Pada masa 3000–500 Sebelum Masehi, Indonesia telah dihuni oleh penduduk migran submongoloid dari Asia yang di kemudian hari menikah dengan penduduk Indigenous. Pada 1000 Sebelum Masehi pernikahan silang masih terjadi dengan penduduk migrant Indo-Arian dari Asia Selatan, subsuku ini dari India. Alhasil, masuknya para pendatang dari India dan menyebarkan agama Hindu ke seluruh kepulauan.
Pada abad XIII, pedagang muslim dari Gujarat dan
Persia mulai mengunjungi Indonesia melakukan perdagangan.
Bersamaan dengan berdagang, penduduk Gujarat
dan Arab melakukan penyebaran agama Islam ke wilayah
sekitar. Selanjutnya di tahun 1511, Portugis tiba di
Indonesia. Awalnya kedatangan Portugis bertujuan untuk
mencari rempah, namun lambat laun mereka juga menyebarkan
agama Kristen. Serentetan perjalanan sejarah ini
menghasilkan lebih dari lima puluh kelompok suku bangsa
di Indonesia tersebar dari Sabang sampai Merauke yang
terdiri atas suku Jawa, Sunda, Minangkabau, Bugis, Batak,
Bali, Ambon, Dayak, Sasak, Aceh, dan lain-lain.

Keragaman Suku Bangsa Indonesia di
Bagian Barat, Tengah, dan Timur
Sebagai bangsa yang majemuk, bangsa Indonesia memiliki
puluhan, bahkan ratusan suku bangsa. Suku-suku bangsa tersebut
tersebar di seluruh Indonesia. Keberagaman suku bangsa menjadi
karakteristik tersendiri bagi Indonesia. Misalnya, di Kepulauan
Sumatra, Kalimantan, Nusa Tenggara, Bali, dan Jawa berbagai macam
aneka tradisi dan karya budaya tumbuh dan berkembang seperti aneka
tarian, arsitektur, rumah adat, candi, kerajinan tangan, dan jenis
makanan. Kesemua itu menjadi berbeda di setiap suku bangsanya.
Melihat realitas ini dapat dibayangkan betapa kaya dan indahnya
kebudayaan Indonesia. Nah, kali ini kita akan mengkaji lebih dalam
tentang kekayaan kultur Indonesia dari barat sampai ke timur.
1. Suku Bangsa Mentawai
Orang Mentawai bertempat tinggal di Kepulauan Mentawai,
yaitu di pulau-pulau Siberut, Sipora, Pagai Utara, dan Pagai
Selatan. Umumnya, mereka masih tinggal di daerah-daerah
hutan tropik. Desa-desa yang ada biasanya terletak di muara
sungai, jaraknya lima kilometer dari pantai. Mata pencaharian
suku Mentawai adalah berkebun dengan cara
membuka sebidang tanah di hutan dengan cara memotong
belukar dan menebang pohon-pohon yang kecil. Selain
berkebun untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, orang
Mentawai juga menangkap ikan dan berburu di hutan.
Umumnya orang Mentawai telah menganut agama. Agama
yang ada adalah Kristen, Katolik, dan Islam, walaupun nilainilai
tradisi masih melekat dengan kuat.
2. Suku Bangsa Nias
Pulau Nias merupakan pulau terbesar di sebelah barat Sumatra. Orang
Nias mendiami Kabupaten Nias yang terdiri atas satu pulau besar
utama dan beberapa pulau kecil, seperti Pulau Hikano di Karat, Senau
dan Lafau di utara dan Pulau Batu di selatan. Bahasa yang
berkembang pada suku Nias mempunyai dua logat, yaitu
logat di Nias Utara dan Nias Selatan atau Tello. Logat yang
pertama digunakan di Nias bagian utara, timur, dan barat.
Sedangkan yang kedua digunakan di Nias bagian tengah,
selatan, dan Kepulauan Batu. Umumnya mata pencaharian
orang Nias adalah bercocok tanam dan berladang.
Sedangkan mata pencaharian tambahan adalah berburu,
menangkap ikan, beternak, dan pertukangan. Sistem religi
yang berkembang pada orang Nias sudah sangat beragam.
Menurut catatan tahun 1967, jumlah pemeluk agama di
Nias yaitu Kristen Protestan 295.244 jiwa, Islam 30.163
jiwa, Katolik 24.485 jiwa, Pelega 2.658 jiwa, dan Buddha
.
3. Suku Bangsa Minangkabau
Mayoritas suku Minang bertempat tinggal di Sumatra Barat. Suku
Minang hidup dengan budaya matriarkal. Budaya matriarkal
menyentuh sendi kehidupan suku Minang, di mana garis keturunan
mereka ditentukan oleh garis keturunan ibu, yang dikenal dengan
budaya Bundo Kanduang. Namun demikian, budaya matriarkal tidak
menyentuh pada lembaga pemerintahan, karena di dalam memerintah
laki-laki masih mendominasi kekuasaan dibandingkan
kaum perempuan. Hal ini dikarenakan pengaruh agama
Islam yang kuat di kalangan suku Minang. Umumnya orang
Minang menggunakan bahasa mereka sendiri, yaitu bahasa
Minangkabau. Bahasa ini erat kaitannya dengan bahasa
Melayu. Pada dasarnya antara bahasa Melayu dengan
Minangkabau memiliki banyak kesamaan. Berbicara tentang
mata pencaharian hidup, sebagian besar suku Minang
hidup dengan bercocok tanam. Mereka mengusahakan
sawah di daerah yang tinggi untuk menanam sayursayuran.
Di daerah kurang subur, mereka menanam pisang,
ubi jalar, dan sebagainya. Sementara di daerah pesisir,
mereka hidup dari hasil kelapa dan menangkap ikan.
4. Suku Bangsa Batak
Sebagian besar suku bangsa Batak mendiami daerah pegunungan
Sumatra Utara, mulai dari perbatasan Daerah Istimewa Aceh di utara
sampai ke perbatasan Riau dan Sumatra Barat sebelah selatan. Selain
itu, orang Batak juga mendiami tanah datar yang berada di antara
daerah pegunungan pantai timur Sumatra Utara dan pantai barat
Sumatra Utara. Dengan demikian, suku Batak mendiami Dataran
Tinggi Karo, Langkat Hulu, Deli Hulu, Serdang Hulu, Simalungun,
Dairi, Toba, Humbang, Silindung, Angkola, Mandailing, dan Kabupaten
Tapanuli Tengah.
Suku bangsa Batak terdiri atas beberapa subsuku antara lain suku
Karo (mendiami di Dataran Tinggi Karo, Langkat, Hulu, Serdang Hulu,
dan Deli Hulu), suku Simalungun (mendiami di daerah Simalungun),
suku Pakpak (mendiami daerah Dairi), suku Toba (mendiami suatu
daerah induk yang meliputi daerah tepi Danau Toba, Pulau Samosir,
Dataran Tinggi Toba, daerah Asahan, Silindung, daerah
antara Barus dan Sibolga), suku Angkola (mendiami daerah
induk Angkola dan Sipirok, sebagian dari Sibolga dan
Batang Toru dan sebagian utara dari Padang Lawas), serta
suku Mandailing (mendiami daerah induk Mandailing, Ulu,
Pakatan, dan bagian selatan dari Padang Lawas).
Dikenal beberapa logat bahasa yang berkembang di
suku Batak. Logat-logat tersebut antara lain, logat Karo yang
dipakai oleh orang Karo, logat Pakpak dipakai oleh orang
Pakpak, logat Simalungun dipakai oleh orang Simalungun,
dan logat Toba dipakai oleh orang Toba, Angkola, serta
Mandailing.
Sejak permulaan abad XIX Batak mengenal beberapa agama baru
yaitu agama Islam, Kristen Protestan, dan Katolik. Walaupun begitu
masih banyak kepercayaan-kepercayaan yang hidup, terutama di
antara penduduk pedesaan.
5. Suku Bangsa Jawa
Suku bangsa Jawa tinggal dan menetap di Pulau Jawa. Namun,
tidak semua wilayah di Pulau Jawa dihuni oleh suku Jawa. Di Pulau
Jawa bagian barat dihuni oleh suku Sunda dan di ujung timur dihuni
oleh suku Madura. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa yang
mengenal akan tingkatan-tingkatan, yaitu bahasa Jawa Ngoko dan
Krama. Bahasa Jawa Ngoko digunakan untuk orang yang
usianya lebih muda, untuk orang yang status sosialnya
lebih rendah dan untuk orang yang sudah sangat akrab.
Bahasa Jawa Ngoko memiliki dua tingkatan lagi apabila
dilihat dari penggunaannya, yaitu Ngoko Lugu dan Ngoko
Andap. Sedang bahasa Jawa Krama dipergunakan untuk
berbicara dengan orang yang statusnya lebih tinggi dan
usianya lebih tua.
Sebagian besar suku Jawa bermata pencaharian sebagai
petani, selain itu ada pula pegawai negeri, pedagang,
nelayan, dan pertukangan. Sistem kepercayaan suku Jawa
pun sangat beragam selain lima agama resmi (Islam, Kristen
Protestan, Katolik, Buddha, dan Hindu) terdapat pula
kepercayaan lain yang berkembang.
6. Suku Bangsa Dayak
Suku bangsa Dayak sebagian besar hidup di Pulau Kalimantan.
Suku Dayak terdiri atas beberapa macam subsuku seperti Dayak Ngaju,
Dayak Punan, Dayak Maanyan, Lawangan, Katingan, dan Dayak Ot.
Dalam Dayak Ot masih terdapat sub-subsuku, yaitu Ot-Siauw,
Ot-Paridan, Ot-Danum, Ot-Olong-olong, dan sebagainya.
Suku Dayak Ngaju menempati sepanjang sungai-sungai
besar di Kalimantan Tengah seperti Kapuas, Kahayan,
Rungan-Manuhin, Barito, dan Katingan. Suku Ot-Danum
menempati sepanjang hulu sungai-sungai besar seperti
Kahayan, Rungan, Barito, dan Kapuas dan di hulu anak
Sungai Kapuas. Sedangkan bangsa Maanyan tersebar di
berbagai bagian Kabupaten Barito Selatan, yaitu di tepi
timur Sungai Barito. Umumnya sebagian besar masyarakat
Dayak menggunakan bahasa yang disebut keluarga bahasa
Barito. Selain itu, sebagian besar masyarakat suku Dayak
bermata pencaharian berladang dan berburu.
Dalam masyarakat suku Dayak berkembang empat
kepercayaan atau religi, yaitu agama Islam, pribumi,
Katolik, dan Kristen Protestan. Agama pribumi sering
disebut dengan Kaharingan. Kaharingan memercayai bahwa
alam sekitarnya penuh dengan makhluk halus atau rohroh
yang biasanya menempati tiang rumah, batu besar,
pohon besar, hutan belukar, air, dan sebagainya.

7. Suku Bangsa Minahasa
Suku bangsa Minahasa sebagian besar mendiami Sulawesi Utara.
Sebelah utara Minahasa adalah orang Sangir-Talaud, sedangkan di
sebelah selatan orang Bolaang-Mongondow. Oleh karena letak
geografisnya yang luas, maka dalam suku Minahasa berkembang cukup
banyak dialek atau bahasa yang digunakan. Dialek-dialek tersebut
antara lain:
a. Tonsea dengan dialek Tonsea yang mendiami daerah sekitar bagian
timur laut.
b. Tombalu dengan dialek Tombalu yang mendiami daerah sekitar
barat laut Danau Tondano.
c. Tontemboan dengan dialek Tontemboan yang mendiami daerah
sekitar barat daya dan selatan Danau Tondano atau bagian barat
daya daerah Minahasa.
d. Toulour dengan dialek Toulour yang mendiami daerah bagian
timur dan pesisir Danau Tondano.
e. Tonsawang atau Tonsini dengan dialek Tonsawang yang mendiami
daerah bagian tengah Minahasa Selatan atau daerah Tombatu.
f. Ratahan
g. Ponosakan, orang Ratahan, dan Ponosakan mendiami daerah
bagian tenggara Minahasa.
h. Batik, bahasa Ratasan dan Batik berbeda dengan dialek-dialek
Minahasa, tetapi memiliki banyak unsur yang sama dengan bahasa
Sangir.
Sebagian besar masyarakat suku Minahasa bermata pencaharian
sebagai petani ladang dan nelayan. Selain itu, ada pula yang menjadi
seorang pengrajin tikar, aneka wadah yang terbuat dari kaukur, silar,
kulit, dan isi dari sejenis bambu yang tipis. Sementara itu, 90% suku
Minahasa memeluk agama Kristen dan Katolik. Sedangkan sisanya
7% adalah pemeluk agama Islam dan 3% penganut Buddha. Agama
pribumi sendiri sudah tidak banyak dianut oleh masyarakat.
8. Suku Bangsa Bugis-Makassar
Provinsi Sulawesi Selatan dihuni empat suku bangsa besar, yaitu
Bugis, Toraja, Makassar, dan Mandar. Suku Bugis mendiami Kabupaten
Bulukumba, Sinjai, Bone, Soppeng, Wajo, Didenreng-Rappang,
Pinreng, Polewali-Mamasa, Enrekeng, Luwu, Pare-Pare, Barru,
Pangkajemen Kepulauan, dan Maros.
Sedang orang Makassar mendiami kabupaten-kabupaten Gowa,
Takalar, Jenepoto, Bantaeng, Maros, Pangkajene. Daerah peralihan
Bugis-Makassar yaitu penduduk Kepulauan Selayar. Umumnya orang
Bugis menggunakan bahasa Ugi dan orang Makassar menggunakan
bahasa Mangasara.
Keberadaan suku Bugis-Makassar di Indonesia terkenal sebagai
pelaut yang tangguh. Perahu-perahu mereka yang bertipe Pinisi dan
Lamb telah mengarungi Nusantara sampai ke Sri Lanka dan Filipina.
Selain itu, suku Bugis-Makassar mampu mengembangkan teknik dan
sistem pelayaran. Bahkan, telah memiliki hukum hingga dalam
pelayaran yang dinamakan Ade’ Allopoloping Bicaranna Pabbalu’e.
Sebagian masyarakat Bugis dan Makassar masih menganut sistem adat
yang sakral.
9. Suku Bangsa Flores
Suku Flores mendiami kelompok kepulauan yang
terdiri atas Pulau Komodo, Rinca, Ende, Solor, Adonarai,
Lomblem, dan lain-lain. Suku bangsa Flores terdiri atas
sub-subsuku antara lain Manggarai, Orang Riuna, Orang
Ngada, Orang Nage-keo, Orang Ende, Orang Lio, Orang
Sikka, dan Orang Larantuka.
Umumnya suku Flores bermata pencaharian sebagai
petani ladang. Kaum laki-laki bekerja sama membuka
hutan, memotong, dan membersihkan belukar, membakar
daun-daunan, batang-batang, dan cabang-cabang yang telah
ditebang. Sebagian besar suku Manggarai adalah penganut agama
Katolik. Namun, ada juga yang beragama Kristen Protestan. Selain
itu, kepercayaan terhadap roh nenek moyang pun masih tumbuh dan
berkembang.
Dampak Perubahan bagi Kelompok-
Kelompok Sosial di Indonesia
Seiring dengan derasnya arus globalisasi tentunya membawa
pengaruh tersendiri bagi bangsa Indonesia. Perubahan demi perubahan
terjadi begitu cepat. Perubahan di bidang pertanian, kesehatan,
politik, sosial, bahkan cara pandang dan gaya hidup masyarakat
mampu menggeser nilai-nilai yang ada. Sebagaimana bangsa yang
memiliki kemajemukan tentunya perubahan ini membawa dampak
yang luar baisa, yaitu mampu memunculkan konflik vertikal, horizontal,
terkendalanya pencapaian integrasi, dan sulitnya terselenggara
keadilan. Untuk lebih jelasnya simak dan perhatikan materi di bawah
ini.
1. Munculnya Konflik Vertikal
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa konflik vertikal adalah
konflik yang terjadi antara masyarakat yang satu dengan masyarakat
yang lainnya dalam suatu struktur pemerintahan. Sebagai
contohnya, ketika pemerintah mengeluarkan kebijakan
akan kenaikan BBM (bahan bakar minyak), saat itu muncul
konflik vertikal antara pemerintah dan rakyat di berbagai
wilayah. Contoh lain manakala muncul Undang-Undang
No. 22 dan 25 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah. Konflik
tersebut terjadi antara pemerintah daerah dengan
pemerintah pusat. Dalam hal ini setiap daerah berhak
mengelola apa yang ada di dalam wilayahnya sendiri.
Padahal setiap wilayah mempunyai keterikatan kebutuhan
satu sama lain. Adanya undang-undang otonomi daerah
menjadikan wilayah atau daerah yang kurang berpotensi
menjadi semakin terbatas.
Pada deskripsi di depan telah dijelaskan beberapa suku bangsa yang ada
di Indonesia. Sebagaimana negara Kepulauan Indonesia memiliki puluhan,
bahkan ratusan suku bangsa tumbuh dan hidup di bangsa ini. Untuk
menambah wawasan akan keragaman suku bangsa Indonesia, cobalah
selesaikan dua tugas berikut.
a. Bersama kelompokmu buatlah sebuah tulisan tentang keanekaragaman
suku bangsa di Indonesia dari barat sampai ke timur. Manfaatkan bukubuku
perpustakaan atau artikel-artikel di media massa dan internet
untuk memudahkanmu dalam penulisannya.
b. Bermodalkan tulisanmu, adakan diskusi interaktif kelas. Caranya
bacakan hasil tulisanmu di depan kelas. Ajak kelompok lain untuk
menanggapinya baik berupa sanggahan, pertanyaan, ataupun berupa
saran. Dengan begitu kita akan menjadi semakin memahami dan
mengerti keanekaragaman suku di Indonesia. Setiap kelompok
menuliskan hasil diskusi dalam selembar kertas, selanjutnya
kumpulkan kepada guru sebagai bahan penilaian atas prestasimu.

2. Munculnya Konflik Horizontal
Pada hakikatnya konflik horizontal adalah konflik sosial antarpihak
yang setara kedudukannya. Contoh konflik antaragama, antargolongan,
konflik antarras, dan antarsuku. Akhir-akhir ini konflik horizontal
sering kali terjadi di Indonesia. Poso, Aceh, Maluku, Papua,
adalah saksi hidup dari sebuah konflik horizontal.
Umumnya konflik horizontal bersumber pada perbedaan
struktur budaya dan tata nilai yang berkembang menimbulkan
kesenjangan yang akhirnya menjadi perbedaan
kepentingan. Perubahan yang terjadi di satu wilayah tanpa
dibarengi perubahan wilayah lain sangat mungkin
memunculkan sebuah konflik horizontal. Untuk itulah
diperlukan berbagai upaya guna mencegah konflik
antarsuku seperti menumbuhkan sikap menghargai setiap
perbedaan yang ada, membentuk forum komunikasi lintas
suku, menumbuhkan sikap toleransi antarsuku, menumbuhkan
rasa bangga terhadap bangsa Indonesia.
3. Terkendalanya Pencapaian Integrasi
Umumnya semua bangsa merindukan integrasi sosial. Terlebih
bangsa Indonesia sebagai bangsa majemuk yang memiliki perbedaan
ras, suku, agama, dan golongan. Integrasi sosial menjadi tujuan utama
dalam mencapai kedamaian bangsa. Lantas, apa itu proses integrasi
sosial?
Proses integrasi sosial merupakan proses penyesuaian di antara
unsur-unsur sosial yang berbeda-beda sehingga membentuk suatu
kesatuan masyarakat yang serasi. Kebinekaan yang dimiliki Indonesia
menjadi penyebab utama sulitnya pencapaian integrasi. Terlebih
adanya perubahan-perubahan di bidang ekonomi, politik, sosial,
budaya menjadikan integrasi sosial seolah sebuah impian yang sulit
untuk dicapai. Konflik demi konflik sering kali terjadi ketika
Indonesia memulai suatu babakan baru dengan membuat perubahan
demi kemajuan bangsa. Hal ini tampak dari penyusunan undangundang
pemilu, undang-undang sisdiknas, tentang kerja sama dengan
IMF, juga tentang kebijakan mengenai berbagai upaya penyelenggaraan
negara.
Adanya latar belakang yang berbeda (ras, etnis, agama, suku, dan
lain-lain) sering kali menyebabkan pencapaian suatu kebijakan
menjadi terhalang. Elite politik dalam sistem pemerintahan mulai
berjalan atas nama kepentingan masing-masing bahkan di antara
mereka mulai bersifat nonkomplementer, yaitu tidak senang mendukung
dan melengkapi dalam suatu kesatuan setiap mereka
menganggap orang lain sebagai musuh yang harus dijatuhkan. Situasi
ini mendorong munculnya konflik yang akhirnya menjadikan proses
integrasi sosial sulit terwujud.
E.
Upaya Pencegahan Munculnya
Masalah Keragaman Suku Bangsa
Keragaman suku bangsa merupakan sesuatu yang berharga dan
mempunyai nilai tambah di mata dunia. Hal inilah yang menjadi dasar
pijakan dalam mengatasi dan menyelesaikan permasalahan yang
muncul sebagai akibat keanekaragaman. Oleh karena itu, beberapa
macam upaya dan tindakan-tindakan dilakukan untuk mencegah
munculnya masalah keragaman suku bangsa. Upaya-upaya tersebut
antara lain:
1. Melakukan Penyatuan Ras, Suku, dan Agama
Dalam proses integration atau pembauran setiap ras, suku, dan agama
menyatu menjadi satu keseluruhan yang tidak dapat dibedakan.
Pembauran ras, suku, dan agama dapat berlangsung manakala terjadi
hubungan yang semakin efektif di antara mereka. Apabila
melihat kondisi Indonesia yang penuh keanekaragaman,
proses ini sangat diperlukan. Namun, perlu diketahui
bersama bahwa dalam pembauran diperlukan sikap
kearifan, yaitu tidak memandang perbedaan yang ada,
mengutamakan keutuhan bangsa di atas kepentingan
kelompok serta memberi kesempatan adanya penyatuan
dengan perkawinan multiras, multisuku, dan multiagama
yang sesuai dengan hak asasi manusia. Melalui proses ini
perbedaan-perbedaan yang ada dapat bersatu dalam satu
kesatuan yang damai. Namun, tidak dapat dimungkiri
pencapaian proses ini diperlukan suatu perjuangan yang
keras yang mendatangkan sikap pro dan kontra dari
masyarakat. Akan tetapi, jika semuanya dilandasi sikap
cinta damai, maka dapat dipastikan proses penyatuan
mudah dan dapat terjadi.
2. Menumbuhkan Sikap Nasionalisme
Kesulitan hidup dan semakin rendahnya rasa nasionalisme di
kalangan orang Indonesia, jelas mampu menumbuhkan dan
memunculkan permasalahan yang semakin rumit. Oleh karena itu,
sikap nasionalisme perlu ditumbuhkan. Pada dasarnya nasionalisme
merupakan fondasi untuk terciptanya suatu bangsa yang berdaulat
baik ke dalam maupun ke luar sekaligus jaminan hidup suatu bangsa
di mata dunia. Dengan sikap nasionalisme maka hambatan Indonesia
untuk bersatu semakin menipis. Paham Barat yang dapat memicu
munculnya konflik sosial ditangkis dengan rasa nasionalisme. Selain
itu, rasa cinta tanah air yang ditumbuhkan melalui nasionalisme menjadikan
seseorang tidak rela apabila tanah airnya terkoyak oleh adanya
konflik, sehingga ia akan menjaga kesatuan yang ada dengan menghormati
dan menghargai keanekaragaman.

3. Mengembangkan Sikap Toleransi
Dalam mencegah permasalahan akibat keanekaragaman,
sikap toleransi antarperbedaan yang ada sangat diperlukan.
Lantas, apa yang dimaksud dengan toleransi? Toleransi itu
berasal dari kata tolerare yang berarti menahan diri,
bersikap sabar, dan membiarkan orang berpendapat lain.
Bisa juga berarti berlapang dada terhadap orang-orang yang
berlainan aliran. Orang yang toleran adalah orang yang
bersikap menghargai pendirian, kepercayaan, atau perilaku
yang berbeda bahkan bertentangan dengan pendiriannya
sendiri. Yang menjadi dasar sikap ini adalah perwujudan
dan penghargaan hak asasi dari manusia yang lain.
Sikap toleransi itu merupakan kunci dalam kehidupan masyarakat
yang multikultur. Mengapa? Masing-masing warga masyarakat tentu
mempunyai perilaku dan latar belakang sosial budaya yang beragam.
Apa jadinya apabila kita tidak toleran dengan keragaman itu? Itu baru
menyangkut sebuah masyarakat, belum menyangkut kehidupan
berbangsa kita yang multietnis, multiras, dan multikultural. Kita tidak
bisa membayangkan apa yang akan terjadi, seandainya sikap ini tidak
kita temukan dalam diri warga suku bangsa-suku bangsa di Indonesia.

Membuka Forum Komunikasi Lintas Suku,
Ras, dan Agama
Forum komunikasi lintas suku, ras, dan agama dalam masyarakat
multkultural seperti bangsa Indonesia sangat diperlukan sebagai
sarana pembentukan hubungan. Forum-forum komunikasi ini bersifat
universal seperti OSIS, karang taruna, KNPI, sekolah-sekolah umum,
serta organisasi-organisasi yang lain. Dalam forum seperti ini segala
orang dari berbagai suku, adat, etnis, ras, dan agama dipersatukan
serta menjalin hubungan erat. Oleh karena itu, perbedaan-perbedaan
yang ada dalam masyarakat dapat diminimalisasi. Dengan begitu, permasalahan
akibat keragaman dapat dicegah sedini mungkin.

Tantangan Globalisasi dalam Masyarakat Indonesia
Sejak awal tahun 1980-an, kebudayaan dan masyarakat majemuk
Indonesia menghadapi tantangan baru. Kemajuan dalam teknologi
informasi dan komunikasi telah mengakibatkan perubahan
kehidupan bermasyarakat berlangsung dengan cepat. Serbuan
kapitalis global melalui berbagai media elektronik dan cetak telah
membuat sebagian bangsa Indonesia ’terjajah’ dan larut menerima
paham materialisme atau paham serbamateri. Informasi yang
mendorong masyarakat menjadi konsumtif sedemikian banyaknya
sehingga berkelebihan, mengakibatkan sebagian masyarakat
Indonesia telah ”salah pilih”. Hidup kita tidak dapat dipertanggungjawabkan
secara moral dan agama. Hal ini terbukti uang
telah menjadi ”panglima” di negeri ini. Lebih 90% orang Indonesia
mengaku beragama, tetapi Indonesia merupakan bangsa yang
tingkat korupsinya berada di deretan atas, yang pasti masuk dalam
”top ten” dan jauh tertinggal dibandingkan negara yang 100%
sekuler seperti Singapura misalnya. Bahkan perebutan sumber
daya dan ujung-ujungnya masalah pembagian harta antara
pemerintah pusat dan daerah, beberapa daerah yang kaya akan
sumber alam seperti Provinsi Daerah Istimewa Aceh (NAD), dan
Irian Jaya (Papua) yang dirasakan tidak adil, telah mendorong
masyarakat setempat bergejolak dan menghendaki pisah serta
ingin merdeka. Konflik kekerasan antara etnis Dayak dan migran
Madura di Kalimantan. Kejahatan meningkat, kerusakan
lingkungan yang meluas, masalah penderitaan yang berkepanjangan
di berbagai pelosok tanah air, seperti di Ambon, Poso, Papua,
Aceh, dan lain-lain. Kehilangan kepercayaan diri sebagai bangsa
telah pula memunculkan perilaku anarkis, dan budaya kekerasan
pada sebagian kelompok masyarakat kita.
Melalui wacana di atas terlihat bagaimana arus globalisasi
membawa perubahan dan menimbulkan konflik pada masyarakat
majemuk Indonesia. Nah, sekarang kaji dan analisislah wacana
di atas dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Setujukah kamu dengan isi wacana tersebut?
2. Berdasarkan wacana di atas, dapatkah perubahan sosial
dianggap sebagai penyebab munculnya konflik dalam
keragaman suku bangsa?
3. Temukan solusi tepat dalam mengatasi masalah tersebut!
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1.
Perbedaan Ras
Kemajemukan di Indonesia antara lain
juga berdasarkan pada perbedaan ras
yang ditandai dengan . . . .
a. bahasa
b. budaya
c. agama
d. ciri-ciri fisik/biologis
e. adat istiadat
2. Perhatikan pernyataan berikut!
1) Merupakan kesatuan berdasarkan
warna kulit.
2) Memiliki kesamaan ciri-ciri kebudayaan.
3) Memiliki golongan darah yang sama.
4) Ukuran dan bentuk tubuhnya sama.
5) Berasal dari berbagai daerah asal.
Dari pernyataan di atas yang membedakan
ras dengan suku bangsa adalah
nomor . . . .
a. 1) dan 2) d. 3) dan 4)
b. 2) dan 3) e. 4) dan 5)
c. 2) dan 4)
3. Hasil penelitian menggolong-golongkan
keadaan masyarakat menjadi golongan
pedagang, sopir, montir, manajer, dan
pengusaha. Penggolongan tersebut
didasarkan atas . . . .
a. pekerjaan
b. penghasilan
c. kekayaan
d. kedudukan
e. peranan
4. Kelompok berikut yang merupakan
diferensiasi sosial horizontal dengan
kriteria komunitas adalah . . . .
a. remaja dan orang tua
b. orang kaya dan orang miskin
c. orang kota dan orang desa
d. pengusaha dan buruh
e. wartawan dan pengacara
5. Yang menjadi dasar stratifikasi sosial
pada masyarakat agraris adalah . . . .
a. menonjolnya kekuasaan
b. pemilihan kekayaan
c. hak atas pemilikan tanah
d. sistem ekonomi pertanian
e. kekuasaan keluarga
6. Adanya penghargaan terhadap sesuatu
yang dianggap bernilai lebih dalam
masyarakat, merupakan sebab terjadinya
. . . .
a. diferensiasi sosial
b. realita sosial
c. gerakan sosial
d. interaksi sosial
e. stratifikasi sosial
7. Perhatikan gambar di bawah ini!
Gambar tersebut menunjukkan stratifikasi
sosial yang bersifat . . . .
a. dinamis d. terbuka
b. eksklusif e. tertutup
c. inklusif
8.
Dalam masyarakat industri, kedudukan
sosial individu maupun kelompok akan
ditentukan oleh faktor profesi.
Hal ini menunjukkan bahwa yang
menjadi dasar pembentukan pelapisan
sosial adalah . . . .
a. kekuasaan d. mutu pribadi
b. kekayaan e. pendidikan
c. kehormatan
9. Pada umumnya, konflik bermula pada
. . . .
a. persamaan d. keteraturan
b. perbedaan e. persaingan
c. keselarasan
114 SOSIOLOGI Kelas XI
10. Dalam usaha menjaga kesatuan dan
persatuan Indonesia, separatisme dan
ekstremisme harus diwaspadai agar
tidak mengakibatkan timbulnya . . . .
a. perbedaan pendapat
b. perbedaan sosial
c. disintegrasi nasional
d. persaingan sosial
e. perubahan sosial
11. Di dalam masyarakat selalu terjadi
konflik, baik dalam masyarakat sederhana
maupun dalam masyarakat modern.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa konflik merupakan . . . .
a. gejala sosial
b. suatu kejahatan
c. masalah sosial
d. dinamika sosial
e. disintegrasi sosial
12.
Karena pinangan dari keluarga Pak Arman
ditolak pihak keluarga Pak Anton, dua
keluarga tersebut terlibat perang dingin. Bila
ada salah satu anggota dari keluarga tersebut
bertemu mereka saling diam, namun
di belakang mereka saling mengumbar
benci.
Kejadian ini termasuk konflik . . . .
a. keluarga d. kepentingan
b. pribadi e. perjodohan
c. rumah tangga
13.
Sekelompok masyarakat berunjuk rasa
kepada kepala desa. Sebab saat berkampanye,
kepala desa terpilih berjanji
akan membuatkan sarana sanitasi pada
keluarga-keluarga miskin. Setelah tiga
tahun kepala desa menjabat, janji itu tidak
dilaksanakan. Sebaliknya kepala desa
sangat rajin mengingatkan warga untuk taat
membayar pajak, itu pun dipatuhi oleh
warga. Namun, dalam satu hal mengenai
sanitasi tersebut agaknya warga hilang
kesabaran.
Jika dilihat lebih dalam, konflik tersebut
terjadi karena . . . .
a. masyarakat tidak mendapat imbalan
yang sebanding berupa sarana sanitasi
b. masyarakat hilang kesabaran
c. sarana sanitasi sangat penting
d. masyarakat menagih janji
e. masyarakat biasanya diingatkan,
sekarang ganti masyarakat yang
mengingatkan
14. Pertikaian antarwarga dapat diakomodasikan
setelah dibuat kesepakatan
bersama untuk tidak saling menyerang,
sehingga situasi yang kacau menjadi
tenang. Dari contoh tersebut dapat disimpulkan
bahwa norma (kesepakatan
bersama) memiliki fungsi . . . .
a. mempersatukan warga
b. mewujudkan keteraturan sosial
c. menghambat persaingan
d. memperkuat kesetiakawanan
e. mewujudkan integrasi sosial
15. Seorang pengungsi korban konflik etnis,
tampak sangat pendiam. Saat ia angkat
suara, ia berteriak-teriak menyebut anaknya
yang mati, hartanya yang ludes, dan
masa depannya yang suram. Ia juga menyebut
ada segerombolan orang tengah
datang ke kamp pengungsian untuk
menyerang, lalu seperti ketakutan dan
menyembunyikan diri di bawah tikar di
kamp pengungsian. Menurut pengungsi
lain, dahulu ia seorang yang ramah,
periang, bahkan humoris.
Hal ini menunjukkan . . . .
a. konflik sangat menakutkan
b. ketakutan pengungsi terhadap
ancaman yang tiba-tiba
c. konflik dapat mengubah kepribadian
mereka yang menjadi korban
d. konflik menyebabkan korban jiwa
dan harta
e. keprihatinan korban konflik
16. Perpindahan jenis dan tingkat status
secara dinamis terjadi pada lingkungan
. . . .
a. dosen dengan mahasiswa
b. petani dalam masyarakat pertanian
c. jabatan pada struktur organisasi
d. masyarakat tradisional yang tertutup
e. masyarakat modern yang terbuka
17. Mobilitas sosial kelompok atas lebih
dinamis dibandingkan mobilitas sosial
kelompok bawah, karena . . . .
a. mendapatkan prioritas dan pengharapan
b. mementingkan kelompok dan pribadinya
c. bersifat kekeluargaan dan informal
d. berpendidikan dan modern
e. memiliki kesempatan dan fasilitas
Latihan Ulangan Kenaikan Kelas 115
a. keturunan
b. usaha yang keras
c. gelar kesarjanaan
d. adanya cita-cita sedari kecil
e. dukungan dari keluarga
22. Mobilitas sosial secara vertikal maupun
horizontal dapat menimbulkan akibat/
dampak yang bersifat positif maupun
negatif.
Salah satu contoh dampak positif dari
mobilitas sosial adalah . . . .
a. timbulnya kesenjangan sosial di
masyarakat
b. hilangnya sistem pelapisan sosial
yang bersifat tertutup
c. adanya pembatasan terhadap seseorang
untuk naik ke strata sosial
yang lebih tinggi
d. tidak memberikan kebebasan seseorang
untuk mobilitas vertikal
e. terjadinya konflik antarkelas sosial
23. Konflik antargenerasi pada umumnya
terjadi, karena adanya . . . .
a. sikap generasi muda yang tidak lagi
menghargai generasi tua
b. reaksi negatif generasi tua terhadap
generasi muda
c. pengaruh generasi muda terhadap
tata hubungan generasi tua
d. pergeseran nilai yang disepakati
dalam hubungan antara generasi
satu dengan generasi lain
e. generasi tua menganggap pola hidup
mereka adalah yang terbaik
24.
Pak Didik adalah seorang kepala polisi.
Ia dikenal seorang polisi yang tegas tanpa
pandang bulu. Barang siapa melanggar
aturan dan telah terbukti bersalah, akan
mendapatkan hukuman yang setimpal
tanpa terkecuali. Tetapi pada saat ia
sedang melakukan operasi narkoba, anak
semata wayangnya tertangkap karena
didapati membawa 1/2 gram putaw.
Dalam hal ini, sebagai seorang kepala
polisi dan ayah, Pak Didik mengalami
. . . .
a. konflik status
b. konflik peranan
c. konflik antargenerasi
d. tuntutan status
e. tuntutan peranan
18. Perhatikan contoh kasus berikut!
1) Seorang jaksa yang dicopot karena
kasus korupsi.
2) Seorang guru diangkat menjadi
kepala sekolah.
3) Seorang petani beralih profesi
menjadi nelayan.
4) Pengusaha kaya bangkrut karena
krisis ekonomi.
Berdasarkan contoh kasus di atas, yang
merupakan mobilitas sosial menurun
adalah . . . .
a. 1) dan 2) d. 1) dan 4)
b. 1) dan 3) e. 2) dan 4)
c. 2) dan 3)
19. Berkat keuletannya, Dino berhasil dalam
usaha bisnisnya. Sekarang Dino menjadi
seorang direktur perusahaan tekstil.
Contoh kasus di atas menunjukkan
mobilitas . . . .
a. social climbing
b. social sinking
c. closed social stratification
d. mobilitas sosial intergenerasi
e. mobilitas sosial antargenerasi
20. Pak Ahmad adalah seorang dokter. Dia
sangat dihormati di lingkungan rumahnya
bukan hanya profesi tetapi bangunan
rumah yang mewah dan megah. Oleh
karena itulah, ia memperoleh kedudukan
yang tinggi dalam masyarakat. Hal
yang menjadi ukuran pelapisan sosial
ini adalah . . . .
a. ilmu pengetahuan
b. kekayaan
c. kehormatan
d. kekuasaan
e. keturunan
21. Dito adalah anak orang miskin. Tetapi Dito
mempunyai cita-cita yang tinggi, ia ingin
menjadi seorang dokter. Oleh karena itu,
ia berjuang mati-matian untuk mendapatkan
gelar kesarjanaan. Untuk membiayai
kuliahnya ia harus bekerja pada malam
harinya, sekaligus belajar dengan keras.
Karena usahanya tersebut akhirnya Dito
berhasil menjadi dokter ternama di daerahnya.
Kasus di atas memberi gambaran bahwa
mobilitas sosial vertikal juga dapat
terjadi, karena . . . .
116 SOSIOLOGI Kelas XI
25. Konflik antarkelompok sosial berupa
adanya persaingan antarkelompok sosial
untuk memperebutkan kekuasaan dapat
terlihat dari kasus . . . .
a. sekelompok preman yang ditangkap
polisi karena merusak fasilitas
umum
b. Pak Anton berhasil meraih predikat
karyawan teladan pada tahun ini
c. karena mendapat beasiswa, Atik
seorang anak penjual bakso pindah
sekolah dari sekolah negeri ke
sekolah elite dan kehadirannya sulit
diterima siswa lain
d. setelah lulus SMA, Ani melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi
negeri di luar kota
e. karena bencana alam, keluarga
Pak Darwis melakukan transmigrasi
26. Bangsa Indonesia biasa dikenal dengan
bangsa majemuk, artinya . . . .
a. terdiri atas beberapa unsur yang
merupakan kesatuan
b. mempunyai kebudayaan yang sama
c. masyarakatnya bersifat homogen
d. mempunyai perilaku yang sama
e. pola hidupnya sama
27. Berikut ini adalah masalah yang muncul
di masyarakat yang multikultural sebagai
akibat dari banyaknya jumlah suku
bangsa, kecuali . . . .
a. konflik antaretnis
b. pertentangan dengan hukum adat
c. seringnya terjadi disintegrasi sosial
d. terganggunya kerukunan hidup
masyarakat
e. masing-masing suku bangsa bisa
mengembangkan diri
28. Salah satu bentuk multikulturalisme
masyarakat adalah tata kelakuan yang
kekal dan turun-temurun sebagai sebuah
warisan yang biasa dikenal dengan . . . .
a. nilai d. kebiasaan
b. norma e. adat istiadat
c. kaidah
29. Kondisi masyarakat Indonesia yang
multikultural dan meliputi kebudayaan
Islam, Hindu, dan Buddha antara lain
disebabkan oleh adanya aktivitas . . . .
a. sosial d. politik
b. budaya e. kesenian
c. dagang
30. Golongan bangsa yang didasarkan atas
ciri-ciri fisik yang merupakan salah satu
unsur keanekaragaman suatu masyarakat
biasa disebut dengan . . . .
a. ras d. kasta
b. etnis e. marga
c. suku
31. Permasalahan yang mungkin muncul
sebagai akibat dari perbedaan agama
adalah . . . .
a. sering terjadi perayaan agama
b. terganggunya toleransi antarumat
c. semua agama mengajarkan kerukunan
d. umat bisa mempelajari agamanya
dengan bebas
e. akrabnya jalinan komunikasi antara
umat dan pemimpin agama
32. Ciri-ciri masyarakat yang multikultural
sebagai berikut, kecuali . . . .
a. pengakuan terhadap adanya perbedaan
b. perlakuan yang sama terhadap
beragam komunitas
c. ketiadaan penghargaan terhadap
hak-hak asasi manusia
d. kesederajatan kedudukan dalam
beragam keanekaragaman
e. adanya unsur kebersamaan dan
hidup berdampingan secara damai
dalam perbedaan
33. Multikulturalisme yang terjadi pada
masyarakat plural di mana kelompokkelompok
yang ada menuntut penciptaan
kultur kolektif adalah multikulturalisme
. . . .
a. otonomis d. akomodatif
b. interaktif e. kosmopolitan
c. isolasionis
34. Keanekaragaman di dalam masyarakat
bisa jadi merupakan kekuatan apabila
masing-masing elemen di dalamnya
. . . .
a. berdiri sendiri-sendiri
b. berusaha saling meniadakan
c. bersinergi dan berinteraksi secara
positif
d. saling mengembangkan diri tanpa
toleransi
e. menonjolkan potensi dan kekuatan
kebudayaannya sendiri
Latihan Ulangan Kenaikan Kelas 117
35. Meskipun hanya berbataskan sungai,
suku bangsa A terlibat konflik dengan
suku bangsa B. Penyebabnya adalah seorang
warga suku bangsa A tertangkap
saat melanggar adat suku bangsa B. Ia
kemudian dijatuhi hukuman adat dan
memicu munculnya perselisihan.
Langkah pertama yang mestinya kita
ambil adalah . . . .
a. memanggil polisi untuk menangkap
pelaku
b. menyerahkan kepada aparat pengadilan
untuk menindak
c. membiarkannya karena itu urusan
suku bangsa masing-masing
d. mengerahkan pasukan untuk menjaga
keadaan agar tidak meluas
e. memfasilitasi kedua pihak agar
kembali pada mekanisme penyelesaian
adat
36. Indonesia mempunyai keragaman dalam
hal kesatuan genealogis. Kesatuan
genealogis yang mempunyai kesatuan
tempat tinggal dan menunjukkan adanya
integrasi sosial serta kekerabatan yang
besar biasa disebut dengan . . . .
a. klan d. marga
b. suku e. konfederasi
c. etnis
37. Salah satu alternatif untuk mengatasi
masalah yang muncul sebagai akibat
keanekaragaman bangsa justru berawal
dari dalam diri kita sendiri. Kita harus
memandang bahwa pluralisme masyarakat
itu sebagai satu kesatuan. Cara
pemikiran ini dikenal dengan istilah . . . .
a. nasionalisme Indonesia
b. wawasan Nusantara
c. persatuan Indonesia
d. integrasi Indonesia
e. ideologi nasional
38. Untuk membangun masyarakat yang
multikultural maka harus menghindari
sikap primordialisme yaitu . . . .
a. meremehkan kebudayaan lain
b. membeda-bedakan masyarakat lain
c. menganggap suku bangsanya paling
unggul
d. kecenderungan untuk memisahkan
diri dari masyarakat
e. menganggap bahwa di dunia ini
tidak ada suku bangsa yang berbudaya
39. Dalam pergaulan sehari-hari kita sering
membuat kesimpulan bahwa warga suku
bangsa A itu cenderung galak dan kasar
kata-katanya. Sifat semacam ini dalam
sosiologi disebut . . . .
a. stereotip
b. diskriminatif
c. eksklusivisme
d. etnosentrisme
e. primordialisme
40. Pengertian tolerare adalah seperti di
bawah ini, kecuali . . . .
a. menahan diri
b. bersikap sabar
c. membiarkan perbedaan
d. berlapang dada terhadap keragaman
aliran
e. membiarkan setiap penyimpangan
yang terjadi


1. Budaya perlu dan harus, di wariskan, karena …………
a. budaya generasi baru lebih lengkap         
    dari budaya generasi pendahulunya
b. budaya lama dan budaya baru harus 
    ada keseimbangan
c. generasi baru perlu budaya sendiri
d. generasi baru perlu menggunakan
budaya generasi lama sebagai bahan   perbandingan
e. budaya lama berguna bagi budaya  
    baru

2. Setiap kebudayaan masyarakat baik tradisional maupun modern selalu berkembang dari waktu ke waktu. Hal itu menunjukkan kebudayaan bersifat ………
a. statis
b. stabil
c. stagnan
d. dinamis
e. modern

3. Keseluruhan system gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia melalui belajar dikemukakan oleh ……………………..
a. Selo Soemarjan dan Selo Soemardi
b. C. kluckhon
c. Koencoroningrat
d. E. B. taylor
e. Herkovit

4. kebudayaan diciptakan oleh manusia, tetapi kebudayaan menguasai kehidupan manusia, karena itu disebut ……………
a. superior
b. superorganik
c. supersonic
d. superartivity
e. supercultural

5. fungsi bahasa secara umum adalah …………….
a. untuk mempelaji naskah-naskah kuno
b. sebagai kunci mempelajari ilmu lain
c. merupakan tulisan, percakapan dan
    isyarat
d. untuk mengadakan hubungan dalam  
    pergaulan sehari-hari
e. untuk mengekpresikan aspek kejiwaan

6. Matapencaharian manusia yang paling tua adalah …………………………..
a. beternak
b. mengolah sawah
c. menangkap ikan
d. bercocok tanam diladang
e. berburu dan meramu

7. Setiap agama pasti memiliki tempat ibadah guna melaksanakan ritual agama. Di Indonesia kita dapat menyaksikan bangunan seperti masjid, gereja, wihara, serta pura. Dalam komponen system religi berbagai bangunan tersebut termasuk
a. emosi keagamaan
b. system keyekinan
c. system ritual dan keagamaan
d. peralatan ritual dan upacara
e. umat beragama

8. Proses perubahan yang dapat berlangsung secara cepat dan mengguunakan waktu relative singkat dalam kebudayaan disebut ……………
a. revoolusi
b. Inovasi
c. Reformasi
d. Globslisasi
 e. modern

9. Proses suatu karskteristik kebudayaan adalah kebudqayaan itu di dasarkan pada symbol. Yang dimaksutd symbol adalah ………………………………………..
a. Sesuatu yang nilai dan maknanya ditentukan secara iintrinsik
b. sesuatu yang nilai dan maknanya ditentukan oleh penggunaanya
c. memiliki makna yang sama dengan tanda
d. maknanya ditentukan secara indrawi
e. maknanya ditentukan berdasarkan bentuk fisiknya

10. berikut ini yang merupakan karakteristik kebudayaan adalah ……….
a. kebudayan adalah milik seseorang atau kelompok orang
b.kebudayaan merupakan warisan lahiriyah
c. kebudayaan di dasarkan pada kesepakatan  
d. kebudayaan yang terisolasi
e. kebudayaan merupakan hasil kebudayaan

11. Yang dimaksud dengan difusi adalah …………………………………………
a. proses persilangan antara budaya yang berbeda
b. masuknya kebudayaan asing
c. melebarnya kebudayaan dalam kebudayaan mayoritas
d. penyebarsn penduduk kesuatu daerah lain
e. penyebaran kebudayaan dari satu daerah kedaerah lain

12. Masuknya unsur-unsur kebudayaan kedalam suatu kebbudayaan kelompok lain secara sukarela dinamakan ………..
a. penetration pasifique
b. difusi antarmasyarakat
c. stimulus diffusion
d. difusi intramasyarakat
e. penetration violance  

13. Suatu discovery dapat berubah menjadi invention apabila masyarakat sudah …………penemuan baru itu
a.mengakui menerapkan dan menerima
b. meneriima,menerapkan dan mengakui
c.menerapkan mengakui dan menerima
d. merapkan menerima dan ,mengakui
e. mengakui menerima dan menerapkan

14. Istilah akulturasi menunjuk pada dinamika kebudayaan yang berupa ……………..
a. persebaran unsur kebudayaan
b. dua kebudayaan yang hidup berdampingan
c. kontak kebbudayaan
d.pewarisan kebudayaan
e. goncangan kebudayaan

15. Proses kontak kebudayaan antara dua golongan masyarakat yang berlainan budaya
Dengsn resiko suatu golongan kehilangan budaya aslinya disebut ……
a. difusi
b  asimilasi
c. integrasi
d. inofasi
e. akulturasi

16. Kebudayan suatu masyarakat berbeda dengan kebudayaan masyarakat lainya. Hal ini disebabkan oleh ……….
a. tingkat pencaharian yang berbeda beda
b. tingkat pendidikan yang berbeda-beda
c. tingkat kebutuhan masyarakat yang berbeda-beda
d. keadaan alam yang berbeda-beda
e. pengalaman yang berbeda-beda

17. unsure kebudayaan suatu kelompok yang mudah diterima oleh kebudayaan lain antara lain berupa …………………
a. kebudayaan yang menyangkut keyakinan
b.kebudayaan material
c. yang dapat menimbulkan goncangan kebudayaan
d. yang menyangkut ideologi
e. yang dipelajari dalam sosialisasi

18. Pewarisan pergeseran dan perubahan-perubahan yang terjadi pada kebudayaan suatu masyarakat merupakan ……………………………..
a. wujud kebudayaan
b. morfologi kebudayaan
c. status kebudayaan
d. dinamika kebudayaan
e. hubungan antar unsure kebudayaan

19. Faktor yang menghambat proses asimilasi antara lain berupa …………….
a. kesempatsn yang sama
b. perkawiinan campuran  
c. kehidupan suatu goolongan yang terisolir
d. pertentangsn dalam ,masyarskat itu sendiri
e. bertambah dan berkurangnya penduduk

20. Sosialisasi merupakan proses belajar kebudayaan dalm hubunganya dengan ………………………………………..
a. berbagai hasrat, nafsu dan perasan yang digunakan sepanjang hidupnya
b. berbagai wujud kebudayaan kebendaan yang digunakan manusia
c. kondisi lingkungsn alam dimana ia lahir, berkembang menjadi dewasa, tua dan akhirnya meninggal
d. system sosial atau  tinddakan berpola dari manusia sebagai anggota masyarakat
e. semua jawaban salah    




































0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates